Gunung Ruang Turun Status Jadi Siaga, Udara Sekitar Masih Mengandung Gas Sulfur Dioksida

Sejak Senin pagi, status Gunung Ruang sudah turun dari Awas menjadi Siaga.

National Search and Rescue Agency via AP
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024). Status Gunung Ruang tudun dari level IV (Awas) menjadi level III atau (Siaga) pada Senin (22/4/2024) pukul 09.00 WIB.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan udara di sekitar Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, masih mengandung gas sulfur dioksida (SO2). Gas ini keluar saat gunung berapi itu erupsi beberapa hari lalu.

"Setiap kali ada erupsi gunung berapi, pasti ada gas sulfur dioksida ini, termasuk saat erupsi Gunung Ruang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca Juga


Menurut Abdul, gas sulfur dioksida tidak hanya mengganggu kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak pada aktivitas penerbangan. Ia menjelaskan gas sulfur dioksida tersebut tersebar ke udara bersamaan dengan erupsi Gunung Ruang, yang sampai saat ini menurut pantauan tim BNPB masih mengeluarkan asap dari puncaknya.

Atas kondisi tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas sehingga terhindar dari gangguan atau infeksi saluran pernapasan akibat menghirup udara mengandung SO2 atau gas belerang dioksida itu. BNPB pun mengumumkan batas zona aman bagi warga Tagulandang untuk beraktivitas, yakni pada radius empat kilometer dari puncak yang masih mengeluarkan asap itu.

Batas zona tersebut didapatkan BNPB berdasarkan keputusan penurunan status Gunung Ruang oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang sebelumnya level IV (Awas) menjadi level III atau (Siaga) pada Senin pagi pukul 09.00 WIB. Bila sudah mengalami gejala gangguan saluran pernapasan seperti sesak dan sebagainya, masyarakat dianjurkan segera melapor ke petugas tim siaga darurat bencana untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kami sudah siagakan tim dokter dari TNI dan Polri untuk melakukan perawatan medis. BNPB juga memberikan bantuan masker yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan masyarakat saat ini," ujarnya.

Penyelidik Bumi PVMBG Sofyan Primulyana mengatakan bahwa sejak 17 April 2024 pukul 13.15 WITA, data citra satelit memperlihatkan nilai sulfur dioksida sebanyak 3.000 ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 450 kilometer. Sehari kemudian, yakni pada pukul 14.30 WITA, nilai sulfur dioksida sebesar 300 ribu ton dari kolom asap yang memanjang lebih dari 1.000 kilometer.

Pencemaran belerang dioksida itu terjadi karena penurunan aktivitas vulkanik maupun guyuran hujan. Analisis PVMBG pada 19 April 2024 mendapati nilai sulfur dioksida di sekitar Gunung Ruang terdeteksi menurun menjadi sekitar 190 ribu ton.

"Hingga tanggal 22 April 2024 ini melalui pantauan citra satelit, kami belum mendapatkan update terbaru terkait konsentrasi sebaran gas belerang dioksida di Gunung Ruang," kata Sofyan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler