Isyarat dari Syaikhu Bahwa PKS tak akan Usung Anies di Pilgub Jakarta 2024

PKS sudah bekerja keras dalam upaya memenangkan Anies di Pilpres 2024.

Republika/Eva Rianti
Capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar AMIN usai sidang putusan sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti

Baca Juga


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menanggapi soal isu Anies Baswedan bakal kembali maju menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta pada Pilgub Jakarta 2024. Syaikhu menilai bahwa Anies sudah menjadi tokoh nasional sehingga tidak perlu 'turun' kembali ke tingkat daerah. 

"Dengan masuknya Pak Anies sebagai capres pada Pilpres 2024, saya kira beliau ini sudah menjadi tokoh nasional, jadi jangan kemudian didegradasi kembali sebagai tokoh daerah, jadi sangat sayang," kata Syaikhu dalam momen konferensi pers kunjungan Anies-Muhaimin pascaputusan MK, di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024). 

Syaikhu menilai PKS sudah bekerja keras dalam memenangkan Anies di Pilpres 2024. Dia menyebut akan terus berusaha untuk menjadikan Anies ini sebagai tokoh nasional. 

Lebih lanjut, Syaikhu juga memiliki harapan terhadap Anies, termasuk perihal pilkada. Dia berharap agar Anies memberikan dukungan kepada PKS dalam mengusung kadernya nanti. 

"Maka dari itu ke depan, kalau kemarin kita sudah berusaha mengusung Pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan Pak Anies menjadi capres, saya kira di Pilkada ini saatnya Pak Anies untuk mendukung kader PKS untuk maju di DKI," tutur dia. 

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta menyatakan masih membuka peluang untuk mengusung pihak eksternal partainya menjadi cagub Jakarta dalam Pilkada 2024. Salah satu nama yang berpeluang diusung adalah Anies Baswedan. 

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin mengatakan, partainya membuka peluang untuk siapa pun untuk menjadi cagub Jakarta. Asalkan, orang dapat melaksanakan cita-cita PKS dalam bernegara. Ia menilai, konsep bernegara PKS sudah jelas.

"Mau kader atau non-kader, nilainya sama. Selagi dia mampu, silakan jadi gubernur DKI Jakarta. (PKS) terbuka untuk semuanya," kata dia, Kamis (18/4/2024).

Khoirudin mengaku telah melakukan jajak pendapat untuk menentukan cagub yang akan diusung PKS. Dari jajak pendapat itu, muncul sejumlah nama yang berpeluang diusung PKS, baik kader maupun bukan.

Khoirudin menyebut, nama-nama yang muncul itu antara lain adalah Mardani Ali Sera, Sohibul Iman, Anies Baswedan, dan sejumlah nama lainnya. Bahkan, ada nama mantan Kapolda yang masih dirahasiakan. 

Menurut dia, Jakarta ke depannya akan memiliki tantangan baru. Pasalnya, status ibu kota negara akan segera hilang dari Jakarta. Karena itu, cagub yang nantinya akan diusung PKS harus memiliki kualitas.

"Silakan siapa saja boleh bertarung di sini. Kami akan menjaring juga, tentu bukan hanya Pak Anies. Di belakang Pak Anies ada banyak orang orang yang bagus dan keren yang perlu kita komunikasikan untuk mewujudkan Jakarta lebih baik dari UU DKJ yang ditandatangani," kata dia.

 

Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

Berbeda dengan Syaikhu, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dikabarkan memberikan restu kepada Anies Baswedan jika capres nomor urut 1 di Pilpres 2024 itu ingin mencalonkan diri menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

“Komunikasi sudah. Kita cek ombak sama Mas Anies, pada 18 Maret Pak Surya menyampaikan, 'Politik ini kan kartu enggak boleh mati, kalau Bung Anies mau maju Pilkada monggo Nasdem siap,'” ungkap Willy menirukan dialog Surya Paloh dengan Anies, di Nasdem Tower, Senin (15/4/2024).

Namun, Willy mengatakan, Nasdem telah memiliki beberapa kandidat yang akan diusung maju di Pilkada November 2024 mendatang. “Kalau di sini namanya mengerucut, ya, pastilah Ahmad Sahroni, pastilah Wibi Andrino, ya, bisa jadi Anies Baswedan sendiri,” ujar Willy.

Lantas menurut penuturannya, pada saat bertemu dengan Surya Paloh, Anies menyampaikan dirinya ingin fokus terlebih dahulu pada sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Penyelesaian sengketa PHPU sendiri kini sudah berproses dan tinggal keputusan yang dijadwalkan pada Senin (22/4/2024). 

“Mas Anies menjawabnya: 'Saya akan menyelesaikan proses MK,'” ujar Willy. 



Anies diketahui menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 yang lalu. Setelah purna, ia lantas dipinang dan dideklarasikan oleh Partai Nasdem untuk maju sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Lalu setelah dinamika yang terjadi, Nasdem, PKB dan PKS yang tergabung dalam Partai Koalisi Perubahan resmi mengusungnya bersama Muhaimin Iskandar ‘AMIN’ sebagai paslon nomor urut 01.

Setelah pencoblosan berlangsung pada 14 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan bahwa paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pilpres 2024 pada 20 Maret 2024. Paslon 01 AMIN dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD lantas menggugat mereka di MK. Kini proses jalur konstitusi tinggal menunggu keputusan MK pada Senin (22/4/2024) mendatang. Sembari proses gugatan di MK bergulir, banyak spekulasi yang bermunculan mengenai ke mana arah politik Anies ke depan. 

Anies pun masih enggan menanggapi soal dirinya yang diisukan kembali maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Hal itu meskipun Nasdem telah menyampaikan sikap terbuka untuk mendukungnya jika ia ingin maju lagi menjadi DKI 1. 

"Kita sekarang lagi menunggu MK," kata Anies usai agenda silaturahmi Lebaran dengan cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pendopo Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024) pekan lalu. 

Karikatur Opini Republika : Nasehat Presiden - (Republika/Daan Yahya)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler