Jabar Ingin Jadi Pusat Ekonomi Syariah
Ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Barat memiliki potensi yang besar.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di hadapan Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berharap Jawa Barat semakin menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah.
Bey membanggakan capaian aset perbankan syariah di Jawa Barat yang mencapai Rp 843 triliun pada 2023. Total penghimpunan zakat infak dan sedekah di Jabar tercatat Rp 6,5 triliun pada tahun lalu.
"Kami sampaikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Barat memiliki potensi yang besar," kata Bey saat acara pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jabar di Aula Barat Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (23/4/2024).
Ia mengungkapkan, ekspor sektor industri makanan dan minuman halal mencapai 4,8 miliar dolar AS. Sedangkan obat-obatan halal mencapai 243 juta dolar AS pada 2023.
Bey melanjutkan, terdapat empat perguruan tinggi dan tiga swasta uang memiliki program studi keuangan dan ekonomi syariah. Total mahasiswa yang belajar di prodi tersebut mencapai 5.010 orang.
Ia mengungkapkan kehadiran Komite Daerah dan Keuangan Syariah (KDEKS) dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam pembangunan keuangan syariah di Jawa Barat. "Dukungan dari pemerintah pusat dapat menjadikan Jabar sebagai pusat keuangan dan ekonomi syariah," ujarnya.
Wakil Presiden RI Maruf Amin menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (23/4/2024). Terdapat sembilan orang pengurus di Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Barat.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menjadi Ketua KDEKS, Sekretaris KDEKS Sekda Jawa Barat Herman Suryatman. Anggota KDEKS, Kepala Bappeda Jawa Barat, Asisten Kesra Provinsi Jawa Barat, Kepala Perekonomian Provinsi Jawa Barat. Selain itu terdapat beberapa orang pengurus lainnya.