Kasus Rawat Inap Akibat Vape Melonjak di Kalangan Anak Inggris, Ada yang Masih Balita

Kasus rawat inap akibat vape melonjak di kelompok remaja dan anak Inggris sejak 2020.

www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Ada 11 balita Inggris yang menjalani rawat inap akibat vape pada 2023.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah anak yang harus dirawat di rumah sakit akibat vape mengalami lonjakan hingga lebih dari 700 persen di Inggris. Yang tak kalah mengejutkan, kasus ini ditemukan pada berbagai rentang usia anak, termasuk anak di bawah umur lima tahun atau balita.

Menurut laporan dari National Health Service (NHS), jumlah pasien dari segala usia yang mengalami gangguan akibat vape dan membutuhkan perawatan di rumah sakit mengalami peningkatan sebesar 276 persen sejak 2020. Sedangkan pada kelompok remaja dan lebih muda, peningkatan kasusnya mencapai 733 persen.

Per tahun lalu, para dokter melaporkan ada sekitar 365 pasien yang dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan akibat vape. Sekitar 50 pasien di antaranya merupakan anak-anak dan 11 dari pasien anak-anak ini masih berusia di bawah lima tahun.

Salah satu gangguan akibat vape yang ditemukan pada anak-anak adalah kecanduan nikotin. Sejumlah guru telah melaporkan bahwa murid mereka mengalami gejala-gejala kecanduan nikotin yang membuat kerap kehilangan fokus saat sedang di kelas.

Seperti diketahui, vape juga memiliki nikotin seperti rokok konvensional. Kadar nikotin yang terdapat di dalam vape atau rokok elektrik bisa berbeda-beda.

Kadar nikotin yang dilegalkan untuk cairan vape di Inggris adalah 20 mg/ml. Sebagai perbandingan, merek vape populer di Inggris, yaitu The Elf Bar 600 memiliki nikotin yang setara dengan 48 batang rokok konvensional. Dengan kata lain, 12,5 puff dari vape ini setara dengan 1 batang rokok.

Baca Juga


Bahaya vape. - (Republika)


Studi yang dilakukan oleh peneliti di Medical University of Silesia di Polandia juga menemukan bahwa vape memiliki toksin berbahaya, meski kerap dipasarkan sebagai alternatif rokok yang lebih sehat. Hal serupa juga disampaikan oleh drg Onkar Mudhar.

Menurut drg Mudhar, nikotin dari vape bisa membuat mulut kering dan mengurangi produksi liur. Akibatnya, bakteri dan makanan bisa menumpuk lebih mudah dan menyebabkan iritasi.

Selain itu, mengacu pada data kasus rawat inap terkait vape di Inggris pada 2022, sebagian besar gangguan yang dialami oleh pasien adalah masalah pernapasan. Masalah pernapasan ini berupa sesak napas, nyeri dada, peradangan paru, dan dalam kasus yang berat, dapat terjadi gagal napas.

Menurut sejumlah ahli, tingginya kasus gangguan akibat vape pada anak di Inggris berkaitan dengan adanya praktik promosi vape pada anak-anak. Di saat yang sama, vape juga diproduksi dengan kemasan hingga variasi rasa yang menarik untuk anak-anak dan remjaa. Selain itu, vape juga dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi anak-anak.

"Penting bagi pemerintah untuk mengambil tindakan demi mencegah industri vape memasarkan produk mereka kepada anak-anak," ungkap Head of Policy and Public Affairs Asthma + Lung UK, Sarah MacFadyen, seperti dikutip dari Daily Mail pada Selasa (23/4/2024).

MacFadyen juga menekankan pentingnya larangan untuk menjual vape kepada anak berusia di bawah 18 tahun. Langkah ini perlu dilakukan demi melindungi anak-anak dan generasi muda dari bahaya akibat penggunaan vape.

Meski sering digadang lebih sehat daripada rokok konvensional, vape atau rokok elektrik bisa memicu gangguan setidaknya pada empat organ di dalam tubuh. Berikut ini adalah keempat organ tersebut:

1. Paru-paru: Beragam zat kimia yang dikombinasikan dengan oksigen dan karbon dioksida bisa menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada paru-paru.
2. Jantung: Nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan tekanan darah meningkat.
3. Pembuluh darah: Setelah menghisap vape, pembuluh darah akan menyempit dan membuat aliran darah ke berbagai organ jadi terbatas
4. Kelenjar adrenal: Menstimulasi kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin, yaitu hormon yang mampu merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta detak jantung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler