Komunitas Muslim Franklin di Amerika Tumbuh dengan Cepat

2.100 pemilih Muslim Wisconsin tinggal di Franklin.

Tangkapan Layar/VOA
Ilustrasi Muslim di Amerika Serikat.
Rep: Muhyiddin Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Franklin merupakan sebuah kota di Milwaukee County, Wisconsin, Amerika Serikat. Komunitas Muslim yang tinggal di kota kecil ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, bahkan tercepat di daerah Wisconsin. 

Baca Juga


Jumlah umat Islam di seluruh Wisconsin saat ini berjumlah hampir 70 ribu Muslim. Direktur Eksekutif Wisconsin Muslim Civic Alliance yang baru, Fauzia Qureshi memprioritaskan untuk menjangkau dan memobilisasi komunitas muslim yang berkembang.

“Kami benar-benar ingin memahami hal ini untuk melihat perkembangan komunitas Muslim. Bukan hanya Milwaukee, bukan hanya Madison. Bukan hanya Franklin, tapi juga di seluruh negara bagian,” kata Qureshi dilansir tmj4 pada Rabu (24/4/2024). 

Penunjukan Fauzia sebagai Direktur Eksekutif Wisconsin Muslim Civic Alliance terjadi pada saat Franklin dengan cepat menjadi salah satu komunitas Muslim dengan pertumbuhan tercepat di Wisconsin dan negara tersebut.

“Kami berada di kota yang lebih kecil di sini. Jadi, ada fokus pada kota yang lebih kecil, tapi menurut saya, kami berkembang secara eksponensial,” ucap Qureshi.

Data dari Voter Activation Network menunjukkan sekitar 6 persen, atau 2.100 pemilih Muslim Wisconsin tinggal di Franklin, menjadikannya salah satu komunitas terbesar di negara bagian tersebut.

Sementara itu, Direktur Operasi WMCA, Gabriella Suliga mengatakan bahwa asal usul Fauzia yang sudah lama ada di masyarakat memainkan peran penting dalam dirinya mendapatkan jabatan tertinggi.

“Kami benar-benar mencoba dan terlibat dalam berbagai komunitas di seluruh negara bagian, untuk memastikan bahwa komunitas Muslim tidak hanya terwakili tetapi juga hadir selama tahun pemilu,” kata Suliga.

Fauzia menambahkan, organisasi nirlaba ini berharap dapat mendorong generasi Muslim berikutnya untuk terlibat dan terus membangun pertumbuhan.

“Kami tahu bahwa para pemimpin tersebut sudah ada, namun mereka hanya perlu ditempatkan pada posisi yang berkuasa dan saya pikir hal itu akan memberikan dampak yang sangat besar,” jelas Qureshi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler