Arsitek Bagikan Cara Meningkatkan Ketahanan Rumah di Daerah Tropis

Tantangan rumah di daerah tropis ialah desain yang beri perlindungan dari cuaca.

Dok Republika
Desain rumah
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia yang berada di kawasan tropis dengan beragam keadaan cuaca menjadi perhatian bila ingin membangun rumah agar awet dan kokoh.

Baca Juga


Principal Architect dari Atelier Riri, Riri Yakub, menyampaikan, membangun rumah ideal bukan hanya mendirikan bangunan saja, tetapi merancang desain yang didasari pemahaman terhadap lingkungan dan kehidupan. Dengan begitu, akan menghasilkan rumah yang fungsional, nyaman ditinggali dan tetap indah secara estetika.

Desain rumah di daerah tropis tentu harus mempertimbangkan dua iklim, musim kemarau yang panas dengan teriknya sinar matahari serta musim hujan yang debit airnya tinggi.

"Tantangan di daerah tropis adalah bagaimana desain rumah yang tidak hanya fungsional dan kenyamanan, tetapi juga memberikan perlindungan dari teriknya panas matahari dan kelembaban udara tinggi," kata Riri.

Oleh karena itu, menurutnya penting untuk mengonsultasikan desain rumah dengan arsitek. Selain dapat membuat desain rumah sesuai harapan, arsitek juga dapat membantu menentukan arah dan kebutuhan ruang yang baik di dalam rumah, memantau proses pembangunan hingga selesai, dan memilih material yang tepat sesuai kebutuhan agar biaya yang dikeluarkan lebih efektif serta efisien.

Selain itu Riri juga menekankan pentingnya eksekusi konstruksi yang baik dan benar dari desain yang ada. Eksekusi konstruksi, mulai dari pemilihan bahan bangunan sampai aplikasi akan mempengaruhi ketahanan bangunan dan perawatan yang diperlukan nantinya.

"Pemilihan dan aplikasi bahan bangunan yang sesuai kebutuhan dan benar akan berpengaruh untuk menjaga fungsionalitas dan estetika rumah bertahan lebih lama," tambah Riri.

Selain perancangan dan eksekusi pembangunan, pemilihan bahan bangunan juga harus diperhatikan terutama ketika menghadapi musim hujan. Pastikan menggunakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan lebih baik terhadap tekanan cuaca ekstrem, seperti hujan deras, kelembaban udara tinggi, dan sifat tanah yang cenderung basah.

Selain itu, bahan bangunan ini juga harus bisa mencegah masalah seperti rembesan air tanah, kebocoran dan kerusakan struktural yang dapat merugikan keamanan dan keberlangsungan bangunan.

Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Jawa Barat, TB Nasrul Ibnu HR mengatakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah pemilihan semen, mengingat semen merupakan bahan konstruksi dasar dalam pembangunan rumah. Menurut Nasrul, pemilihan semen yang tepat menjadi kunci utama untuk menjamin ketahanan bangunan terhadap berbagai tantangan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia yang seringkali mengalami cuaca hujan tinggi.

Sebagai contoh, sekarang ini sudah ada semen dengan teknologi tolak air dapat mencegah dinding menjadi lembab dan mengurangi risiko kerusakan pada struktur bangunan. "Dengan ini, kita dapat memastikan bahwa bangunan tidak hanya kokoh dari segi struktural, tetapi juga dapat menghindari masalah perawatan seperti dinding lembab sejak awal pembangunan," ucap Nasrul.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler