5 Doa Nabi Muhammad Ketika Sedang Berada dalam Kesulitan dan Masalah Hidup

Sebagai seorang Muslim hendaklah untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.

republika
Doa atasi kesulitan (ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap manusia akan menghadapi cobaan dan masalah dalam hidupnya. Cobaan itu datang tidak hanya satu-dua kali, cobaan itu terus datang secara bertubi-tubi.

Iman kita yang naik turun dimanfaatkan oleh setan yang memang sejak dahulu bersumpah untuk menjerumuskan umat manusia pada jurang kesesatan. Setan akan memprovokasi manusia untuk menjauhi Tuhannya.

Agar hal tersebut tidak terjadi, ingatlah bahwa Allah bersama orang-orang yang mengingat-Nya. Karena itu, ketika kita berada dalam banyak persoalan yang mungkin kita tak sanggup melewatinya, maka sebagai seorang Muslim hendaklah untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Berikut ini doa-doa ketika kita sedang berada dalam kesulitan dan masalah hidup, dikutip dari buku Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Rasulullah karya Sayyid Sabiq.

Baca Juga


Doa Nabi Muhammad Saat Mengalami Kesulitan

1. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu abbas ra bahwa Rasulullah saw biasa berdoa ketika sedang ditimpa kesusahan dengan mengucapkan:

لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ العظيم، لا إلهَ إلا الله رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ العَرْشِ الكَرِيمُ

Latin:

Laa ilaaha illallahul 'adzhiimul haliim, laa ilaaha illallahu rabbul 'arsyil 'adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi rabbul 'arsyil kariim

Artinya:

“Tidak ada Tuhan selain Allah, yang Mahaagung lagi Maha Penyantun, tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan Arsy yang agung, tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi, dan Tuhan 'Arsy yang mulia."

Selanjutnya...

2. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Nabi Saw. biasa berdoa apabila menghadapi suatu hal genting dengan doa berikut.

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

Yaa hayyu yaa qoyyuumu birohmatika astaghiitsu

Artinya: “Wahai Dzat yang Mahahidup, Wahai Dzat yang Maha mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan.”

3. Imam Tirmidzi juga meriwayatkan dari Abu Hurai-rah r.a. bahwa Nabi Saw. biasa berdoa ketika sedang menghadapi masalah besar dengan menengadah ke langit seraya mengucapkan,

سُبْحَانَ اللَّه الْعَظِيم

(Maha suci Allah, Dzat yang Mahamulia). Sementara apabila sedang bersungguh-sungguh dalam berdoa, beliau mengucapkan,  يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ (Wahai Dzat yang Mahahidup, wahai Dzat yang Maha Mengatur makhluk-makhluk-Nya).

Selanjutnya...

4. Imam Abu Daud meriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Nabi Saw. bersabda, doa bagi orang yang sedang ditimpa kesusahan adalah

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma rahmataka arjuu fa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin wa ash-lihlii sya’nii kullahu laa ilaha illa anta

“Ya Allah, aku mengharap rahmat-Mu, maka janganlah Engkau biarkan diriku sekejap mata pun (tanpa pertolongan atau rahmat dari-Mu), dan perbaikilah seluruh urusanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.*

5. Imam Ahmad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda,

"Tidak seorang hamba pun yang tertimpa kesusahan atau kesedihan, kemudian ia mengucapkan doa seperti berikut ini kecuali Allah akan menghilangkan kesedihan dan kesusahannya, serta menggantinya dengan kegembiraan (kebahagiaan). Doa itu ialah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadha-Mu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau trunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Alquran sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler