Perkuat Investasi, Indonesia dan Uni Eropa Luncurkan Kajian Strategis

Kajian ini bertujuan menarik gelombang baru investasi berkelanjutan.

bkpm.go.id
Kementerian Investasi/BKPM
Rep: Iit Septyaningsih Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia meluncurkan Attraction Plan for EU Investment in Indonesia. Kajian itu dibuat melalui program ARISE+ Indonesia yang didanai oleh Uni Eropa. 

Baca Juga


Acara peluncuran kajian pagi ini diresmikan oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan; Duta Besar Uni Eropa Denis Chaibi; Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Laksmi Kusumawati.

Dikembangkan melalui kemitraan dengan ARISE+, kajian ini bertujuan mempromosikan dan menarik gelombang baru investasi berkelanjutan dari Uni Eropa. Lalu secara strategis menyelaraskan kekuatan kompetitif dan penawaran investasi Indonesia dengan prioritas beberapa perusahaan Uni Eropa di bidang energi terbarukan, life science, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan elektronik, serta ekonomi hijau, ekonomi biru, teknologi, digitalisasi, mobilitas dan smart city.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menyatakan pentingnya kajian ini sebagai langkah efektif dalam menarik lebih banyak minat investasi Uni Eropa. ”Uni Eropa adalah sumber investasi asing terbesar keempat di Indonesia dalam lima tahun terakhir," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/4/2024).

Ia mengatakan, peluang untuk menarik investasi dari Uni Eropa masih sangat besar. Mengingat Uni Eropa merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia dan Indonesia merupakan kekuatan ekonomi serta pasar terbesar di Asia Tenggara.

Kajian tersebut dinilai memainkan peran penting dalam mencapai tujuan dan target investasi strategis kementerian. "Sekaligus secara mewujudkan visi pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih luas,” katanya.

Duta Besar Uni Eropa Denis Chaibi merefleksikan hubungan ekonomi yang terus berkembang dengan menuturkan, selama lebih dari tiga dekade, Uni Eropa telah menjadi mitra kuat bagi Indonesia dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Investasi Uni Eropa di Indonesia jumlahnya mencapai lebih dari 19,3 miliar euro.

Dirinya menjelaskan, kajian itu merupakan upaya bersama yang menggambarkan kerja sama di bawah strategi Global Gateway Uni Eropa untuk memobilisasi investasi dan inovasi sektor swasta. Kajian ini juga akan memperkuat upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Uni Eropa untuk memobilisasi investasi di Indonesia, termasuk melalui European Investment Bank dan melalui pendekatan Team Europe yang melibatkan lembaga-lembaga keuangan dari negara-negara anggota Uni Eropa. 

"Kami menantikan implementasi kajian ini untuk lebih meningkatkan investasi berkualitas Uni Eropa yang masuk ke Indonesia," jelasnya. Dalam acara peluncuran ini, dipresentasikan keseluruhan kerangka kerja dari kajian investasi, termasuk temuan utama, sektor-sektor prioritas, dan strategi yang akan mendukung implementasi rencana tersebut di Indonesia dan Uni Eropa. 

Selama periode 2019-2023, realisasi investasi dari negara-negara anggota Uni Eropa mencapai 12,1 miliar dolar AS. Belanda mendominasi sebesar 8,2 miliar dolar AS atau 68,1 persen. Tiga sektor terbesar untuk realisasi tersebut yaitu listrik, gas dan air (23 persen), komunikasi dan logistik (16 persen), serta industri kimia dan farmasi (12 persen).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler