Istri Bintang Emon Positif ‘Narkoba’ Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Istri komiks Bintang Emon mendapat hasil pemeriksaan positif ‘narkoba’.

Dok Benihbaik.com
Komedian tunggal Bintang Emon. Istri Bintang Emon mendapatkan hasil positif narkoba setelah mengonsumsi obat flu.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri komika Bintang Emon, Alca Octaviani, secara tak terduga mendapatkan hasil positif "narkoba" saat menjalani medical checkup. Meski sempat menimbulkan kehebohan, hasil positif "narkoba" tersebut ternyata muncul karena Alca sempat menggunakan sebuah obat flu.

Baca Juga


"Hasilnya positif wkwkwkwkwkkwwk. Gara2 minum obat flu weyyy," ungkap Alca melalui chat kepada Bintang, seperti dikutip dari tangkapan layar yang diunggah oleh Bintang di akun Instagram miliknya, beberapa hari lalu.

Bintang lalu mengekspresikan rasa terkejutnya dan kembali memastikan kepada sang istri bahwa "hasil positif" yang dimaksud adalah "positif narkoba". Sang istri lalu membenarkan pertanyaan tersebut.

"Iyaaaa ngakak," jawab Alca.

Alca mengungkapkan bahwa hasil positif "narkoba" tersebut sempat membuat satu laboratorium menjadi heboh. Namun, setelah ditelusuri, hasil positif palsu tersebut kemungkinan muncul karena kandungan dari obat flu yang sempat dikonsumsi oleh Alca.

"Minggu depan disuruh ulang wkwkwkwkwk," ujar Alca.

Mengetahui hal tersebut, Bintang lalu menggoda Alca dengan menyebut sang istri terkena pergaulan bebas. Bintang bahkan meminta akun BNN Provinsi NTT untuk membina istrinya.

"Hari ini Alca perlu medcheckup, dan dari situ ketahuan bahwa Alca terkena pergaulan bebas tangerang kota. Tolong dibina pak @infobnn_prov_ntt," canda Bintang.

Mengapa obat flu bisa munculkan hasil positif narkoba palsu?

Beberapa obat-obatan bisa memberikan hasil positif palsu dalam sebuah tes narkoba. Artinya, tes tersebut bisa menunjukkan hasil positif meski orang yang bersangkutan tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang.

Hal ini bisa terjadi karena tes narkoba umumnya bekerja dengan menggunakan antibodi untuk mendeteksi keberadaan narkoba di tingkat molekuler. Hasil positif bisa muncul ketika antibodi terikat pada narkoba atau turunan kimia dari narkoba tersebut.

Akan tetapi, antibodi terkadang bisa "tertipu" dan terikat dengan senyawa kimia dari obat-obatan yang molekulnya mirip seperti narkoba. Akibatnya, tes narkoba bisa memunculkan hasil positif palsu, menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA).

"Beberapa data mengindikasikan bahwa 5-10 persen dari semua tes narkoba dapat menunjukkan hasil positif palsu," ungkap laman Drugs.com.

Obat flu yang digunakan oleh Alca diketahui memiliki sebuah kandungan bernama phenylpropanolamine hcl. Pada dasarnya, phenylpropanolamine merupakan sebuah agen simpatomimetik yang biasa digunakan dalam obat resep maupun obat bebas untuk meredakan batuk dan pilek.

Akan tetapi, sejumlah laporan mengungkapkan bahwa penggunaan phenylpropanolamine bisa memberikan hasil positif palsu dalam tes urin narkoba. Hasil positif palsu yang muncul biasanya berkaitan dengan amfetamin dan metamfetamin.

Selain phenylpropanolamine, ada beragam senyawa lain dalam obat-obatan yang juga bisa memunculkan hasil positif palsu dalam tes urin narkoba. Berikut ini adalah sebagian di antaranya menurut Drugs.com:

1. Supresan batuk dekstrometorfan: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap narkoba fensiklidin dan opioid.

2. Obat antihistamin difenhidramin dan obat pereda gejala alergi doksilamin: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap metadon, opioid, dan fensiklidin.

3. Pil diet: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap amfetamin.

4. Obat diabetes metformin: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap  amfetamin atau metamfetamin.

5. Obat antidepresan bupropion: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap amfetamin, metamfetamin, dan LSD.

6. Obat antihistamin brompheniramine: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap amfetamin dan metamfetamin.

7. Obat penurun asam lambung ranitidin: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap amfetamin dan metamfetamin.

8. Obat antiperadangan non steroid ibuprofen, naproxen, dan tolmetin: Bisa memunculkan hasil positif palsu terhadap mariyuana, benzodiazepin, dan fensiklidin. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler