Kisah Ernando Ari Jadi Korban Dokter Gadungan, Bangkit, Lalu Kawal Timnas U-23

Karier Ernando hampir berakhir karena cedera bahu.

Dok AFC
Penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari menepis tendangan penalti pemain Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dini hari. Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U23 setelah mengalahkan Korea Selatan lewat babak adu penalti.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kiper timnas Indonesia U-23, Ernando Ari, menjadi 'Man of the Match' pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024 melawan Korea Selatan, Jumat (26/4/2024). Ia terpilih setelah penampilannya yang mengesankan selama pertandingan. Namun, perlu diketahui bahwa Ernando punya pengalaman pahit yang hampir membuat kariernya berakhir.

Baca Juga


Di awal tahun 2024, tepatnya pada 24 Januari 2024, Polresta Sleman mengumumkan pihaknya berhasil menangkap dokter gadungan Elwizan Aminuddin di kawasan Cibodas, Tangerang. Elwizan alias Dokter Amin berhasil diringkus setelah menjadi buronan selama dua tahun. 

Amin ditetapkan sebagai buron sejak polisi mendapatkan laporan dari klub PSS Sleman. Namun, PSS bukan satu-satunya tim yang menjadi korban peniupuan Amin. Ada delapan tim sepak bola lain, bahkan timnas Indonesia era Shin Tae-yong juga pernah mempekerjakannya sebagai dokter tim. 

Namun ternyata, terungkap bahwa Dokter Amin hanyalah seorang pria biasa yang pernah bekerja sebagai kondektur bus. Dia memulai aksi penipuannya sebagai dokter dengan memalsukan ijazah dokter dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Padahal, pekerjaan dokter bukan hanya tentang apa yang ada di atas kertas.

Aksi penipuannya itu tentu saja membahayakan para pasien khususnya pemain yang pernah ditanganinya. Salah satunya Ernando Ari. Menurut pengakuan kiper kelahiran Semarang, 27 Februari 2002 itu, ia pernah menjadi korban dari kesalahan diagnosis Amin. Terang saja karena Amin tidak punya latar belakang ilmu kedokteran sama sekali.

Momen itu terjadi pada 2020 saat menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-19 di Thailand. Saat itu, kiper Persebaya Surabaya tersebut mengalami cedera bahu. Namun, setelah konsultasi dengan Amin, ia dibolehkan untuk terus bermain tanpa melakukan operasi. 

"Saya itu kenanya sebelum di Thailand, terus kambuh-kambuhan di Thailand, itu seminggu tiga kali lepas tangan saya. Terus dia (Dokter gadungan, Amin) cuma bilang gini, 'Mentalmu dek, bagus'," kata Ernando saat menceritakan pengalamannya bersama Amin.

Namun, Shin Tae-yong saat itu menyadari adanya kejanggalan. Ia menyelamatkannya dengan tidak memaksakan Ernando bermain. Rupanya Ernando mengalami dislokasi bahu yang cukup parah. Pelatih kiper timnas pun menyuruhnya untuk operasi sepulang dari Thailand. 

"Dokternya tuh nggak berani bawa saya ke dokter spesialis karena takut mungkin ditanya-tanya kan," kata dia.

Sepulangnya di Tanah Air, Ernando langsung ke dokter yang sesungguhnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Ia pun dapat bergabung kembali menjadi kiper utama di timnas Indonesia untuk persiapan Piala Dunia U-20 yang batal digelar di Indonesia saat itu.

Kini Ernando sudah sepenuhnya pulih dan menjadi penyelamat gawang Indonesia. Ia bahkan menjadi perbincangan setelah melakukan selebrasi ala kiper Argentina Emiliano Martinez setelah menggagalkan tendangan penalti pemain Korea Selatan Lee Kang-hee saat adu penalti di perempat final Piala Asia U-23 2024.

Ernando pun bersiap menghadapi tim paling tajam di Piala Asia U-23 2024, Uzbekistan, yang telah mencetak 12 gol. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler