BNPB Sebut Stok 14 Ton Bahan Makan Cukup Bagi 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang
Selain stok makanan BNPB, korban erupsi juga dapat tambahan dari Pemprov Sulut
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah memastikan stok bahan makanan untuk korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, tercukupi.
"Perhitungan kita sampai dengan berakhirnya masa tanggap darurat pada 29 April 2024 ini kebutuhan permakanan untuk lima ribuan lebih pengungsi sekitar 14 ton," kata Jarwansyah di Manado, Senin (29/4/2024).
Kebutuhan 14 ton tersebut bisa tercukupi bahkan berlebih karena ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 23 ton, belum lagi ditambah dengan stok dari BNPB.
"Informasi dari pak Wakil Gubernur Sulut ada sebanyak 23 ton beras yang akan digeser. Itu artinya kebutuhan sudah bisa tercukupi," katanya.
BNPB sendiri, kata Jarwansyah, akan menambah pasokan sebanyak 8,5 ton sudah termasuk dengan stok di gudang yang akan digeser untuk korban erupsi Gunung Ruang sebanyak 5 ton.
"Kebutuhan sudah melebihi cukup," katanya menambahkan.
Dia mengatakan, meski sudah ada data awal yang dilakukan oleh TNI dan Polri, ada pendataan lanjutan yang berada di 13 titik pengungsian.
"Di titik-titik pengungsian tersebut kita data berapa jumlah warga lanjut usia, berapa anak-anak, berapa pria dan wanita termasuk anak-anak sekolah," ujarnya.
Memang salah satu kendala data pengungsi berfluktuasi karena masih ada warga korban bencana erupsi yang tinggal di rumah sanak famili dan tidak tinggal di posko.
Karena itu BNPB bersama jajaran terkait mengimbau warga yang terdampak erupsi bisa datang melapor ke titik-titik pengungsian untuk didata.
Sebelumnya, sebagaimana data dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro ada sebanyak 3.582 warga pengungsi terimbas erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang dan telah ditangani.
Gunung Ruang di Pulau Ruang bisa dijangkau menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Manado sekitar tiga sampai empat jam. Gunung Ruang erupsi tanggal 16 April 2024 setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan. Sebanyak tiga kali PVMBG menaikkan status di hari yang sama.
Statusnya kemudian diturunkan ke Level III (Siaga) setelah tidak tampak lagi adanya erupsi dan penurunan kegempaan.