IBC Rangkul BUMN Kembangkan New Energy Ecosystem di Sektor Strategis

BUMN mendukung kolaborasi pembangunan new energy ecosystem di berbagai sektor.

www.freepik.com
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung kolaborasi sejumlah BUMN dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui nota kesepahaman (MoU) terkait implementasi new energy ecosystem.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung kolaborasi sejumlah BUMN dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui nota kesepahaman (MoU) terkait implementasi new energy ecosystem atau ekosistem energi baru. Terdapat tujuh BUMN dari lima sektor strategis seperti Telkom, PTPN, Pupuk Indonesia Utilitas, Len Industri, InJourney, INKA, hingga Prima Armada Raya.

Baca Juga


"Kami sangat mendukung kolaborasi dalam pembangunan new energy ecosystem di berbagai sektor strategis BUMN karena hal tersebut fondasi yang dapat memberikan inspirasi dan tolok ukur bagi pembangunan berkelanjutan," ujar Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Rabin berharap nota kesepahaman ini dapat segera ditindaklanjuti melalui berbagai langkah nyata yang dapat mendukung pencapaian Net Zero Emission di berbagai sektor. Rabin juga mendorong BUMN lainnya dapat turut berkolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi di lingkungan BUMN.

"Ini upaya mendukung target NZE pada 2060 melalui berbagai inisiatif pembangunan seperti New Energy Ecosystem yang saat ini mulai dikembangkan IBC. Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menggalakkan adopsi kendaraan listrik untuk kegiatan operasional," ucap Rabin. 

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan IBC sebagai perusahaan investment holding dalam pengembangan New Energy Materials berkomitmen mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik dan baterai energy storage system secara terintegrasi. Toto menyebut akselerasi implementasi new energy ecosystem sejalan dengan mandat Menteri BUMN Erick Thohir kepada IBC untuk menjadi leading party dalam pengembangan regional EV and battery hub.

"Tentunya berkesinambungan dengan pengembangan industri hilirisasi nikel terintegrasi yang saat ini dilakukan IBC," ujar Toto.

IBC, lanjut Toto, mengajak seluruh pihak, baik BUMN, badan pemerintah dan swasta serta berbagai pemangku kepentingan untuk turut berkolaborasi dalam memperluas ekosistem baterai dan kendaraan listrik. Toto menilai kolaborasi antarpihak bertujuan mengimplementasikan new energy ecosystem demi masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau untuk masyarakat Indonesia.

Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto menyampaikan inisiasi awal new energy ecosystem pada 2024 meliputi penggunaan motor trail listrik untuk area perkebunan, penggunaan baterai lithium ion untuk telco, implementasi fleet motor listrik dan bus listrik untuk area pariwisata, penggunaan battery cell IBC untuk industri pertahanan, dan implementasi battery energy storage untuk penggunaan di kereta api.

Selain berpotensi untuk mereduksi emisi karbon, Reynaldi menyebut implementasi new energy ecosystem ini sekaligus menjadi market creation dari hilirisasi baterai nikel yang dilakukan oleh IBC, serta membuka peluang industri domestik dan penyerapan tenaga kerja melalui lokalisasi industri ekosistem tersebut.

"Dalam implementasinya, IBC bermitra dengan pemain global sehingga teknologi yang diadopsi memiliki performa yang baik. Kemitraan ini juga dapat meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan potensi alih teknologi," kata Reynaldi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler