Bentrokan Buat Demo Pro Palestina di Kampus Kian Memanas

Bentrokan terjadi, beberapa jam usai polisi menangkap aktivis pro Palestina.

EPA-EFE/STEPHANI SPINDEL
Petugas polisi Kota New York menggunakan tanjakan pada kendaraan lapis baja untuk memasuki Hamilton Hall di Universitas Columbia setelah pengunjuk rasa pro-Palestina membarikade diri.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ketegangan di kampus-kampus Amerika Serikat (AS) meningkat saat massa pro-Israel menyerang tenda-tenda protes pengunjuk rasa pro Palestina di University of California, Los Angeles (UCLA). Bentrokan terjadi beberapa jam seusai polisi menangkap aktivis, yang menduduki Gedung di Columbia University dan membongkar tenda-tenda protes di dalam kampus.

Baca Juga


Video saksi mata dari UCLA menunjukkan orang-orang membawa tongkat kayu atau besi untuk menghancurkan papan kayu yang digunakan sebagai barikade yang melindungi pengunjuk rasa pro-Palestina sebelum polisi masuk ke dalam kampus. Universitas kemudian membatalkan kelasnya pada Rabu (1/5/2024) dan Rektor Gene Block mengatakan UCLA akan menggelar penyelidikan yang "mungkin mengarah pada penangkapan, pengeluaran atau pemecatan."

Dalam pernyataannya, Block mengatakan, "sekelompok penghasut" melakukan penyerangan "mengerikan" pada pengunjuk rasa pro-Palestina beberapa jam setelah tenda-tenda protes mereka dinyatakan tidak sah oleh UCLA. Walikota Los Angeles Karen Bass yang baru kembali ke kotanya usai perjalanan ke Washington dan Gubernur California Gavin Newsom mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengecam kekerasan tersebut dan menyerukan penyelidikan.

Departemen Kepolisian Los Angeles dan UCLA belum menanggapi permintaan komentar mengenai penangkapan dalam konfrontasi yang terjadi sekitar pukul 23.00 waktu setempat dan berlangsung selama dua sampai tiga jam. Sementara itu sejumlah polisi New York yang mengenakan helm dan peralatan anti huru-hara menangkap pengunjuk rasa pro-Palestina yang menduduki Hamilton Hall, gedung akademik di Columbia University.

Mahasiswa S1 yang melihat peristiwa itu meneriaki polisi, lalu berlari saat polisi membongkar tenda-tenda protes yang menginspirasi aksi serupa di kampus-kampus seluruh AS. Walikota New York Eric Adams mengatakan polisi menangkap sekitar 300 orang di Columbia University dan City College of New York atas dakwaan penerobosan dan perilaku pidana.

Bentrokan di UCLA dan New York bagian dari gerakan aktivisme mahasiswa yang dimulai sejak aksi anti rasialisme pada tahun 2020. Unjuk rasa pro-Palestina dimulai ketika Israel menyerang Gaza bulan Oktober 2023.

Beberapa hari terakhir mahasiswa menggelar unjuk rasa dan mendirikan tenda-tenda protes di berbagai kampus di seluruh AS. Mereka memprotes perang Israel di Gaza dan meminta universitas melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel. Banyak sekolah yang memanggil polisi untuk membubarkan unjuk rasa.

Menjelang pemilihan bulan November mendatang sejumlah politisi Partai Republik menuduh universitas mengabaikan retorika anti-semit dan pelecehan. Beberapa di antaranya meminta Rektor Columbia University Minouche Shafik mengundurkan diri.

Banyak pengunjuk rasa yang sebagian keturunan Yahudi menolak tuduhan anti-semit. Shafik mengatakan pengunjuk rasa menghidupkan kebencian di Columbia dan menciptakan "lingkungan yang mengancam" bagai mahasiswa dan dosen Yahudi.

Ia menyalahkan beberapa kejadian pelecehan dan retorika melecehkan berasal dari pihak luar di sekitar kampus. Presiden AS Joe Biden yang memberikan banyak bantuan senjata ke Israel berencana menyampaikan pidato anti-semit di acara peringatan Holocaust pekan depan.

"Warga Amerika memiliki hak untuk melakukan protes secara damai, mengambil alih sebuah gedung secara paksa bukanlah tindakan yang damai," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre. Kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump memuji penyerbuan polisi ke kampus Columbia, dan mengatakan hal itu "merupakan hal yang indah untuk ditonton." Ia menyebut, para pengunjuk rasa yang digulingkan sebagai "orang gila yang mengamuk dan simpatisan Hamas."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler