Mengapa Rasulullah Banyak Menangis daripada Tertawa? Ini Penjelasannya
Menangis menunjukkan ekspresi seseorang tentang kondisi batin dan pikirannya.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menangis menunjukkan ekspresi seseorang tentang kondisi batin dan pikirannya. Kebanyakan dari mereka menangis karena perasaan sedih seperti saat kehilangan keluarga karena meninggal. Namun juga menangis karena terharu bahagia.
Dan menangis sulit dibendung oleh siapapun. Rasulullah Saw pun diketahui sering banyak menangisnya dibandingkan tertawa. Mengapa demikian?
Nasir bin Muhammad bin Ibrahim as-Samarqandi dan Usman bin Hasan asy-Syakir dalam bukunya "Tertawa Ala Nabi Muhammad" menjelaskan mengapa Rasulullah lebih banyak menangis daripada tertawa. Menurut buku tersebut karena Rasulullah banyak tahu tentang hal-hal yang akan terjadi di hari kiamat.
Oleh sebab itu, pada suatu hari Rasulullah Saw bersabda, "Kalau kamu tahu apa yang saya tahu, maka akan menangis sebanyak-banyaknya dan tertawa hanya sedikit sekali." Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah merupakan orang yang banyak menangis.
Rasulullah Saw bersabda, "Menangis adalah rahmat dari Allah dan berteriak-teriak adalah perbuatan setan." (Riwayat Ibnu Sa'ad dari Bakir bin Abdullah bin Asyaji).
Berdasarkan hadis tersebut bahwa bagi siapa yang menangis disebabkan mengingat dosa-dosanya maka itu adalah rahmat Allah Swt. Oleh karena itu dianjurkan agar memperbanyak menangis supaya tercatat menjadi orang yang dirahmati Allah SWT.
Hadis lainnya tentang menangis yaitu, Rasulullah Saw bersabda, "Menangis itu terwakili oleh perkataan." (Riwayat Ibnu Abiddunya dari al-Hasan).
Menangis, dalam buku tersebut merupakan ungkapan yang tidak dapat dibaca oleh orang lain. Atau menangis merupakan ungkapan hati atas penyelesaiannya.
Ada juga hadis lainnya tentang menangis yakni, Rasulullah Saw bersabda, "Setiap mata akan menangis di hari kiamat, kecuali mata yang memejam karena menghindar keharaman dari Allah, mata yang berjaga-jaga dalam perang Sabilillah dan mata yang keluar darinya seperti macam daging yang menyerupai lalat karena banyak menangis karena takut kepada Allah." (HR. Abu Na'im dari Abu Hurairah).