Pos Indonesia Kembali Salurkan Dana Bansos PKH dan Sembako di Mataram
Penerima bantuan sosial harus menunjukkan KTP dan KK.
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--PT Pos Indonesia (persero) bergerak cepat melaksanakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako. Selain di sejumlah wilayah lainnya di Tanah Air, penyaluran bansos tersebut pun berlangsung di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Penyaluran bansos PKH dan sembako dilaksanakan di Kantor Pos KCU Mataram. Berbagai prosedur diterapkan para petugas mereka agar penyaluran bansos berjalan dengan tertib dan aman.
Adapun prosedur yang ditetapkan salah satunya adalah mengecek dokumen identitas Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Identitas yang akan dilihat adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan Kartu Keluarga (KK) asli milik KPM. Setelah itu, KPM dapat mengambil bantuan bansos sembako dan PKH tersebut.
Deputi Eksekutif General Manager KCU Mataram Edhi Mulyo Utomo menjelaskan pengambilan dana bansos ini dapat diwakili andai KPM tersebut berhalangan atau mengalami kendala hadir di Kantor Pos. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni pengambil harus merupakan bagian dari anggota keluarga dan masuk dalam daftar satu KK dengan KPM.
"Bisa diwakilkan dengan anggota keluarga di rumah. Misalnya, istri atau anak. Yang penting mereka ada dalam satu KK (Kartu Keluarga). Persyaratannya apa? Mereka wajib membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) asli penerima. Kemudian, KTP pengambil dan KK asli. Semuanya harus asli. Karena kami akan mengambil foto dokumen-dokumen tersebut," ujar Deputi Eksekutif General Manager KCU Mataram Edhi Mulyo Utomo, dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (5/5) di Jakarta.
KPM Lebih Senang Terima Bansos Berupa Uang
Para KPM menyambut gembira dengan adanya penyaluran bansos PKH dan sembako di Mataram. Salah satunya, KPM asal Kecamatan Ampenan, Subak.
Ia mengatakan bantuan ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Termasuk kebutuhan anaknya bersekolah.
"Saya mendapat bantuan uang tunai dari program PKH sebesar Rp500 ribu. Uang ini sangat bermanfaat dan bisa dipakai untuk membayar uang sekolah anak," ujar Subak.
Subak berharap pemerintah dapat melanjutkan program bantuan ini. Namun, ia juga ingin bantuan ini bisa disalurkan tepat sasaran.
"Semoga program bantuan ini bisa berjalan lebih baik lagi dan bisa ditambah jumlahnya. Semoga bantuan-bantuannya juga bisa disalurkan tepat sasaran dan jangan sampai disalurkan ke orang-orang yang sudah mampu," tuturnya.
Manfaat dari bansos PKH ini juga diungkapkan KPM asal Kelurahan Bintaro, Mataram, Dia Diani. Dana bantuan yang diterimanya bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Juga membiayai sekolah anak.
"Saya terima bansos PKH Rp975 ribu. Uangnya untuk keperluan sehari-hari dan juga kebutuhan anak bersekolah," kata Dia Diani.
Ketika ditanya apakah lebih senang menerima bantuan berupa uang atau barang, ia menjawab, “Uang, karena bisa untuk biaya anak sekolah.”