Durasi Ideal Cuci Muka Menurut Dokter, tak Cukup 15 Detik

Menurut dokter, cuci muka pada pagi hari tidak sepenting cuci muka pada malam hari.

www.freepik.com
Mencuci muka (ilustrasi). Waktu yang ideal untuk mencuci muka adalah enam puluh detik atau satu menit.
Rep: Adysha Citra Ramadhani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuci muka merupakan langkah perawatan kulit dasar wajah yang umum dilakukan oleh banyak orang. Namun sayangnya, masih banyak orang yang tanpa sadar melakukan sebuah kesalahan saat mencuci muka. Kesalahan tersebut adalah membilas sabun pencuci muka terlalu cepat.

Baca Juga


"Sebagian besar orang hanya mencuci wajah mereka selama 15 detik, dan itu bukanlah waktu yang cukup untuk mengaktivasi bahan-bahan dalam pencuci muka," ujar ahli dermatologi dari Spectrum Skin and Laser, dr Jeremy Brauer, seperti dilansir Huffington Post pada Senin (6/5/2024).

Menurut dr Brauer dan sejumlah ahli lainnya, waktu yang ideal untuk mencuci muka adalah enam puluh detik atau satu menit. Metode ini juga dikenal sebagai 60-second cleanse.

Untuk melakukan metode ini, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membasahi wajah dan mengaplikasikan sabun pencuci muka secara merata ke seluruh area wajah. Kemudian, pijat lembut area wajah selama satu menit. Setelah itu, bilas wajah hingga bersih dengan air.

"Kalau Anda membilas sabun pencuci muka dari wajah terlalu cepat, sabun tersebut tidak akan mengangkat minyak dan kotoran dari kulit Anda. Bahan-bahan dari sabun itu perlu waktu untuk menyerap ke kulit agar bisa bekerja seperti seharusnya," kata dr Brauer.

Meski tampak sederhana, metode 60-second cleanse bisa membawa sejumlah perubahan positif bila dilakukan secara rutin. Beberapa perubahan tersebut adalah pori-pori mengecil dan kulit wajah tampak lebih cerah dan bersih.

"Saya merupakan penggemar berat mencuci wajah 60 detik," jelas ahli dermatologi dari Westlake Dermatology, de Kellie Reed.

Dr Reed mengungkapkan bahwa banyak orang mengalami perubahan positif setelah meningkatkan durasi mencuci muka menjadi 60 detik. Menurut dr Reed, metode ini bisa membuat penampilan kulit wajah menjadi lebih baik karena kotoran, minyak, hingga sisa riasan bisa terangkat lebih efektif dari kulit.

Pada saat yang sama, metode ini juga memberikan waktu yang lebih lama agar bahan-bahan aktif dari sabun pencuci muka bisa masuk ke dalam kulit. Seperti diketahui, beberapa bahan aktif dalam sabun pencuci muka dapat bekerja lebih efektif bila tidak langsung dibilas dan didiamkan terlebih dahulu di kulit wajah. Beberapa contoh dari bahan aktif tersebut adalah glycolic acid, salicylic acid, dan benzoyl peroxide.

Namun perlu diketahui pula bahwa tidak semua orang cocok untuk melakukan metode 60-second cleanse. Tanda ketidakcocokan ini adalah kulit terasa kencang setelah mencuci muka.

Bila tanda ini muncul, coba ganti sabun pencuci muka dengan sabun yang lebih lembut. Alternatif lainnya adalah memperpendek sedikit durasi mencuci muka, misalnya menjadi 45 detik.

Dr Brauer dan dr Reed juga membagikan sejumlah tips untuk melakukan metode 60-second cleanse. Berikut ini adalah tips tersebut:

1. Gunakan air bersuhu suam-suam kuku dan sabun pencuci muka yang lembut.

2. Saat melakukan pijatan, lakukan gerakan memutar pada area wajah dengan kedua tangan.

3. Berikan perhatian lebih pada area wajah yang bermasalah.

4. Untuk pengguna riasan wajah, durasi mencuci muka dapat diperpanjang lebih dari 60 detik agar semua sisa riasan bisa terangkat lebih baik.

5. Lakukan cuci muka dua kali sehari, di pagi dan malam hari bila kulit tidak kering.

6. Bila tak punya banyak waktu, cuci muka dapat dilakukan satu kali sehari di malam hari.

Menurut dr Brauer, mencuci muka pada malam hari dapat memberikan waktu bagi kulit untuk memperbaiki diri ketika tubuh tertidur. Dr Brauer juga menyatakan bahwa cuci muka pada pagi hari tidak sepenting cuci muka pada malam hari. Namun bagi pemilik kulit berminyak, mencuci muka di pagi dan malam hari bisa membawa manfaat lebih besar.

"Tanpa mencuci muka, produk-produk perawatan kulit lain seperti serum dan pelembap tidak akan bisa terserap oleh kulit dan bisa menyebabkan penumpukan minyak berlebih," kata dr Brauer. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler