Perlawanan Berlanjut, Houthi Sebut 112 Kapal Israel dan Sekutunya Berhasil Dihadang

Houthi berjanji melakukan perlawanan selama Gaza Palestina digempur

AP Photo/Osamah Abdulrahman
Houthi Yaman mendukung Palestina. Houthi berjanji melakukan perlawanan selama Gaza Palestina digempur
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Kelompok Houthi Yaman pada Kamis (11/5/2024) menyatakan bahwa pihaknya menargetkan 112 kapal Israel, Amerika Serikat dan Inggris sejak dimulainya operasi solidaritas Jalur Gaza pada November tahun lalu.

Baca Juga


Dalam pidato yang disiarkan televisi Al-Masirah, Abdul Malik al-Houthi, pemimpin Houthi mengancam Israel dengan "pilihan strategis yang efektif" dan peningkatan eskalasi setelah serangan Tel Aviv ke Rafah di Gaza selatan.

"Opreasi front Yaman akan terus menargetkan kapal-kapal Amerika Serikat, Israel, dan Inggris yang terkait musuh Israel," sebut al-Houthi. "Kapal-kapal yang telah menjadi target pasukan kami telah mencapai 112, dan operasi pekan ini akan dilaksanakan menggunakan 10 rudal balistik dan jelajah serta drone."

Sebelumnya kelompok itu mengatakan menargetkan tiga kapal Israel di Teluk Aden dan Samudera India, dengan serangan langsung. Belum ada tanggapan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Israel sejauh ini.

Mengenai serangan pasukan Israel di Rafah, Houthi mengancam akan meningkatkan eskalasi terhadap seluruh kapal yang terkait dengan Tel Aviv.

“Dengan agresi Israel di Rafah, tahap keempat eskalasi pasukan kami akan mencakup kapal apa pun yang terkait dengan pasokan atau pengangkutan barang ke musuh dan ke mana pun mereka pergi,” kata Al-Houthi.

“Mulai sekarang, kami juga mempertimbangkan tahap kelima dan keenam, dan kami memiliki opsi strategis yang sangat penting, sensitif, dan efektif melawan musuh.” lanjutnya.

Al-Houthi menekankan bahwa kelompok tersebut “tidak memiliki batasan” yang akan menghambat operasinya.

Pekan lalu, kelompok itu mengumumkan dimulainya eskalasi tahap empat sebagai solidaritas atas serangan ke Gaza, menyusul "persiapan serius Israel untuk melakukan operasi serangan militer" ke Rafah.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik, berbendera, maupun dioperasikan Israel atau menuju pelabuhan negara itu di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober 2023.

Dengan adanya serangan udara balasan oleh Amerika Serikat dan Inggris terhadap situs Houthi di Yaman, Houthi menyatakan semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer.

Sementara itu, di lokasi terpisah Media Israel pada Selasa melaporkan bahwa delegasi Hamas dan Israel memiliki perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan dalam pembicaraan langsung mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza hingga kesepakatan sulit tercapai.

Laporan tersebut mengutip sumber informasi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa ada “perselisihan yang tidak dapat diselesaikan” antara kedua pihak, tanpa mengungkapkan sifat perselisihan tersebut.

Media itu mengatakan delegasi Israel meninggalkan Kairo pada Kamis malam dan kembali ke Israel.

Otoritas Penyiaran Israel mengutip "sumber informasi" mengenai perkembangan terakhir mengenai perundingan itu, yang dimulai di ibukota Mesir, Kairo pada Selasa.

Menurut otoritas penyiaran, kabinet keamanan Israel akan bertemu pada Kamis malam untuk membahas bagaimana melanjutkan perundingan dengan kembalinya delegasi mereka dari Kairo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler