Kontroversi Film Vina: Sebelum 7 Hari yang Telah Ditonton 2,5 Juta Orang Hingga Hari Ke-6
Film Vina: Sebelum 7 Hari diangkat dari kisah nyata tragedi pembunuhan di Cirebon.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film horor yang terinspirasi dari kisah nyata, Vina: Sebelum 7 Hari, disaksikan lebih dari 2,5 juta penonton hingga hari keenam pascarilis. Hal ini diumumkan oleh rumah produksi Dee Company melalui akun Instagram.
“Hari keenam 2.548.478 orang menyaksikan kisah almarhum Vina. Hentikan bully sekarang,” demikian keterangan dari unggahan akun deecompany_official, dikutip Rabu (15/5/2024).
Unggahan tersebut juga menimbulkan banyak komentar dari para warganet. Ada yang pro maupun kontra terhadap film tersebut.
Banyak di antara warganet yang merasa miris dan menyesalkan hal tersebut lantaran film yang dinilai mengeksploitasi korban.
“Bangga ya filmnya laris?? Tragedi kok dicuanin,” komentar warganet dengan akun @ciki***.
“Eksploitasi almarhum secara berlebihan. Tarik filmnya! Kenapa kalian berbangga dengan film seperti ini,” komentar warganet dengan akun @teg***.
Namun ada juga yang menyampaikan apresiasi kepada penggarap film Vina: Sebelum 7 Hari. Pada kolom komentar di unggahan tersebut, Ustadz Koko Liem, menilai film tersebut sebagai film terbaik sepanjang masa karena membeli edukasi bahwa roh tidak akan tenang apabila di jasadnya masih ada benda-benda selain bawaan asli dari tubuh tersebut, kecuali kain kafan.
Selain itu, kata Ustadz Koko Liem, film ini juga mengungkap bagaimana bahayanya perundungan dan geng motor. Karenanya diharapkan film ini bisa menjadi kampanye untuk membasmi geng motor dan perundungan.
“Film ini juga bisa memberikan shock therapy kepada tiga pelaku yang belum tertangkap. Semoga dengan menonton film ini mereka mau menyerahkan diri dan mengakui kesalahannya, sehingga bertaubat kepada Allah SWT. Saya berharap pihak berwajib juga terus mencari pelaku yang belum tertangkap,” demikian kata Ustadz Koko Liem dalam kolom komentar.
Film Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara, dan terinspirasi dari kisah nyata yaitu tragedi pembunuhan di Cirebon pada 2016. Film yang dirilis sejak 8 Mei tersebut telah memicu kontroversi sekaligus sorotan karena masih ada tiga pelaku yang hingga saat ini masih buron.
Tiga buronan Polda Jabar tersebut yakni Pegi alias Egy yang diduga menjadi otak pembunuhan berencana terhadap pasangan Vina dan Eky. DPO pembunuhan Vina Cirebon lainnya adalah Andi, dan terakhir Dani. Ketiganya diketahui kabur setelah melakukan aksi kejamnya kepada korban pada 2016 silam.