PKS dan Golkar Buka Koalisi di Pilgub DKI, Siapa Calonnya?
Golkar selalu membuka komunikasi dengan mitra politik di Jakarta, termasuk PKS.
DPR RI
Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Golongan Karya (Golkar) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka pintu koalisi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Hal itu disampaikan usai pertemuan di antara kedua partai.
"Kami tetap membutuhkan koalisi untuk mencalonkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub)," kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar di Jakarta, Rabu.
Zaki menyampaikan tujuannya dalam pertemuan dengan PKS di Kantor DPW PKS DKI Jakarta, Jakarta Pusat yang disambut oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin.
Dalam komunikasi politik ini, dia menegaskan bahwa setiap kegiatan selalu dilaporkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan tujuan untuk menyamakan visi dan misi dalam membangun Jakarta.
Selain itu, Golkar juga selalu membuka komunikasi kepada mitra partai politik Jakarta, baik berkunjung maupun menerima dukungan. "Kami juga menjaga komunikasi dengan partai-partai lain seperti Gerindra, Demokrat, dan Gelora," kata Bupati Tangerang periode 2013-2023 tersebut.
Sementara, Khoirudin menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus sebagai ajang menjalin silaturahmi.
Dia berharap pertemuan ini juga mampu membangun komunikasi dengan partai-partai lain seperti PDIP, Nasdem, dan Gerindra yang ditargetkan akan adanya koalisi besar. "PKS meski menang di Jakarta, belum cukup untuk maju sendiri, maka kita koalisi dengan siapa pun untuk bersama-sama di Jakarta," kata Khoirudin.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang. "Mudah-mudahan partai-partai bisa sama-sama membentuk koalisi besar untuk cagub dan cawagub," ujarnya.
Baca Juga
Terjalinnya komunikasi yang baik antara Golkar dan PKS diharapkan melahirkan semangat demokrasi dan bekerja sama demi Jakarta yang lebih baik.
Sampai saat ini, PKS belum menentukan sikap siapa calon yang diusung, termasuk soal peluang mantan gubernur Anies Baswedan. Adapun Golkar telah mengumumkan sejumlah calon seperti Zaki Iskandar hingga Ridwan Kamil.
Namun jika Golkar dan PKS berkoalisi sepertinya akan sulit untuk mengusung Anies. Ini karena Golkar juga sudah punya jago sendiri. PKS pun ingin memajukan kadernya sebagai calon.
KPU DKI menyatakan dukungan partai politik, bakal cagub dan cawagub disyaratkan memiliki minimal 20 persen kursi di DPRD Provinsi berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
"Nanti Agustus itu adalah masa pendaftaran bagi parpol yakni diusung oleh parpol atau gabungan parpol 20 persen kursi di DPRD DKI, atau 25 persen akumulasi suara sah di DPRD," kata Kepala Divisi Teknis KPU DKI Jakarta Dody Wijaya.
Berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), PKS memperoleh suara parpol dan suara caleg sebanyak 1.012.028 suara dalam Pemilihan Legislatif DKI 2024. PKS memperoleh 18 kursi DPRD DKI 2024-2029. Sedangkan Golkar mendapatkan 10 kursi pada periode 2024-2029.
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler