Erick Ungkap Keuntungan Transformasi Jasa Marga Bagi Negara dan Masyarakat

Erick menyebut transformasi tersebut terbukti berdampak pada peningkatan kinerja.

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jalan tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi langkah transformasi PT Jasa Marga. Erick menyebut transformasi tersebut terbukti berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dan kontribusinya bagi negeri. 

Baca Juga


Erick mengatakan, keberhasilan transformasi Jasa Marga terlihat dalam pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar pada RUPST pekan lalu. Erick mengatakan total dividen tersebut tercatat sebesar empat persen dari laba bersih 2023 yang mencapai Rp 6,8 triliun. 

"Transformasi dan kinerja yang baik akan membuat perusahaan terus tumbuh sehingga bisa memberikan keuntungan bagi negara dan masyarakat," ujar Erick dalam akun Instagram @erickthohir pada Rabu (15/5/2024).

Sebelumnya, RUPST Jasa Marga menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Pramitha Wulanjani mengatakan jumlah dividen ini setara dengan 10 persen dari core profit perseroan tahun buku 2023 atau 4 persen dari laba bersih yang diatribusikan ke kepemilikan induk.

Rincian pembagian dividen adalah pemerintah sebagai pemegang 70 persen saham Jasa Marga mendapatkan total dividen sebesar Rp 192,4 miliar. Sementara itu, pemegang saham publik sebagai pemegang 30 persen saham Jasa Marga mendapatkan total dividen sebesar Rp 82,4 miliar.

Pramitha menjelaskan bahwa sisa laba yang ditahan perseroan, yaitu sebesar 96 persen, akan digunakan salah satunya untuk menjaga likuiditas perusahaan, dengan mempertimbangkan bahwa pada 2024 ini terdapat ketidakpastian atas aspek makro ekonomi dan geopolitik.

"Kemudian juga akan kami gunakan untuk memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga sehingga eksposur atas kenaikan suku bunga acuan menjadi lebih rendah,” kata Pramitha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler