Dalam Alquran Ada Matahari Bagi Penyakit Jiwa 

Dengan bantuan Alquran, kita dapat berjalan di jalan yang lurus dengan mudah.

VOA
Petunjuk Alquran (ilustrasi)
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan keagungan Alquran. Segala puji bagi Allah SWT yang berkenan menganugerahkan kenikmatan, rahmat dan berkah kepada hamba-hamba-Nya dengan menurunkan kitab-Nya yakni Alquran sebagaimana firman-Nya.

Baca Juga


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَّا يَأْتِيْهِ الْبَاطِلُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهٖ ۗتَنْزِيْلٌ مِّنْ حَكِيْمٍ حَمِيْدٍ 

Lā ya'tīhil-bāṭilu mim baini yadaihi wa lā min khalfih(ī), tanzīlum min ḥakīmin ḥamīd(in).

Tidak ada kebatilan yang mendatanginya, baik dari depan maupun dari belakang. (Alquran itu adalah) kitab yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (QS Fussilat ayat 42).

Allah SWT juga telah mengutus para Rasul-Nya demi kepentingan menyampaikan wahyu kepada manusia (umat). Wahyu yang dibawa oleh para Rasul (Alquran) di dalamnya tidak memuat dan tidak pula membuat kisah-kisah dusta serta batil di masa lalu atau kisah-kisah khayalan tentang masa depan. Alquran merupakan wahyu dan diturunkan oleh Allah SWT Dzat Yang Maha Bijak, Maha Agung, lagi Maha Suci. 

Di dalam Alquran kita menemukan bahan renungan bagi orang yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir (merenung). Di dalamnya pula kita bisa menjumpai kisah-kisah kaum dan bangsa-bangsa terdahulu. Kitab Alquran memisahkan yang halal dan yang haram, serta memisahkan yang hak dari yang batil. 

Dengan bantuan Alquran, kita dapat berjalan di jalan yang lurus dengan mudah karena perintah maupun larangan diungkapkan di dalam Alquran dalam bahasa yang jelas dan lugas. Hal-hal yang halal dan yang haram dibuat terang-benderang dan gamblang.

Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa Alquran adalah nur atau cahaya. Di dalam Alquran kita temukan matahari bagi penyakit jiwa. 

Allah SWT membinasakan orang yang menentang dan membangkang terhadap aturan yang terdapat di dalamnya (Alquran). Allah SWT tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang mencari pengetahuan selain dari petunjuk Alquran. 

Alquran adalah temali hidup dari sisi Allah SWT yang sangat kokoh, cahaya yang terang dan ikatan yang terkuat. Pokok segala persoalan termaktub di dalamnya, yang kecil maupun besar. Mukjizatnya tidak pernah habis untuk digali dan di-tadabburi. 

Alquran selalu baru dan membawa pencerahan bagi para pembacanya, sekaligus menjadi petunjuk maupun pedoman hidup bagi masa lalu maupun masa depan. Bahkan, bangsa jin pun mendengarnya ketika dibaca, dan memberi peringatan kepada kaumnya dengan Alquran. Mereka berkata, sebagaimana digambarkan oleh Allah Azza wa Jalla di dalam firman-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ

يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖ

Qul ūḥiya ilayya annahustama‘a nafarum minal-jinni fa qālū innā sami‘nā qur'ānan ‘ajabā(n). Yahdī ilar-rusydi fa'āmannā bih(ī), wa lan nusyrika birabbinā aḥadā(n).

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (Alquran yang kubaca).” Lalu, mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan, yang memberi petunjuk pada kebenaran, sehingga kami pun beriman padanya dan tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami." (QS Al Jinn ayat 1-2).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler