Prabowo Sebut Pemerintahannya Fokus Wujudkan Ketahanan Pangan
Prabowo akan gunakan APBN secara hati-hati untuk biayai program makan siang gratis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyebut, fokus utama pemerintahannya kelak adalah mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Hal itu disampaikannya ketika berbicara dalam acara Qatar Economic Forum di Kota Doha, Qatar, Rabu (15/5/2024).
"Seperti yang Anda tahu, pembangunan bangsa adalah sebuah proses jangka panjang. Presiden Joko Widodo telah membangun fondasi yang kuat. Saya bertekad untuk membangun fondasi itu. Fokus utama saya adalah ketahanan pangan," kata Prabowo dalam keterangan tertulis.
Baca: Prabowo Baret Merah dan SBY Baret Hijau Saat Reuni Akabri 1971-1975
Prabowo mengatakan, ketahanan pangan dan juga ketahanan energi merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia. Ketahanan pangan akan diwujudkan dengan cara mencapai swasembada pangan.
"Fokus utama saya adalah ketahanan pangan. Indonesia harus swasembada pangan, kemudian ketahanan energi, kecukupan energi. Kami bertekad untuk mengentaskan kemiskinan, dengan kampanye besar-besaran, upaya besar-besaran," kata menteri pertahanan tersebut.
Baca: Cerita Jenderal Wiranto Ceramah di Depan Jenderal Junta Myanmar
Prabowo kemudian menegaskan, dirinya bertekad mengentaskan persoalan gizi buruk dengan cara melaksanakan program makan siang gratis. Pelaksanaan program tersebut sejalan dengan tekad Prabowo untuk memastikan tidak ada rakyat yang kelaparan.
"Kami telah mempelajari ini (skema dan pembiayaan program makan siang gratis). Kami telah mempelajari semua angkanya, dan kami sangat yakin bahwa kami bisa melakukannya," kata Prabowo.
Saat masa kampanye, Prabowo menjanjikan bakal melangsungkan program makan siang gratis yang ditargetkan untuk 82,9 juta jiwa. Adapun anggaran program itu membutuhkan biaya Rp 450 triliun per tahun.
Baca: Sosok Jenderal Sutanto yang Memiliki Kedekatan dengan Prabowo
Di Qatar, Prabowo menekankan, dirinya akan menggunakan APBN secara hati-hati dan efisien untuk membiayai program makan siang gratis. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA).
Menurut dia, Indonesia tidak akan pernah menjadi negara maju jika terus-terusan menjadi negara eksportir barang mentah. Karena itu, Prabowo ingin mengolah hasil tambang di Indonesia agar memberi nilai tambah.
"Kita harus melindungi kepentingan kita dalam arti kita harus mendapatkan nilai tambahnya. Kita tidak bisa terus-menerus mengimpor barang-barang industri. Ini tidak baik bagi rakyat kita. Kita tidak akan menjadi masyarakat industri yang maju, jika kita hanya menjadi produsen bahan mentah saja," kata Prabowo.