Terbatasnya Pengajar Ilmu Membaca Alquran Braille Masih Jadi Kendala Tunanetra

Pengajar alquran braille perlu didukung oleh semua pihak.

Republika/Havid Al Vizki
Keterbatasan pengajar untuk membaca alquran braile menjadi permasalahan tersendiri bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
Rep: Havid Al Vizki Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keterbatasan pengajar untuk membaca alquran braille menjadi permasalahan utama saat ini di Indonesia. Hal itu pun menjadi permasalahan tersendiri bagi penyandang disabilitas sensorik netra.


Menurut Ketua Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat, ketersediaan alquran braille nya sudah cukup. Namun, ilmu untuk membacanya yang sampai saat ini masih kurang.

Ia menambahkan, pengajar alquran braille perlu didukung bukan hanya oleh Baznas. Menurunnya dukungan harus hadir dari semua pihak.

Untuk itu, Baznas menggelar training of trainer pengajar dan penyaluran alquran braille. Hal itu ditujukan untuk mempersiapkan pengajar yang kompeten dalam mewujudkan pribadi tunanetra muslim yang mencintai alquran.

 

 

Videografer/Video Editor | Havid Al Vizki

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler