Pasar Diwarnai Sentimen Positif, IHSG Berpeluang Menguat

IHSG dibuka menguat 3,02 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.249,72.

Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (17/5/2024) berpeluang menguat seiring adanya sentimen dari tingkat domestik maupun global. IHSG dibuka menguat 3,02 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.249,72. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,60 poin atau 0,07 persen ke posisi 909,91.

Baca Juga


“IHSG berpeluang menguat pada akhir pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Dari mancanegara, Bureau of Labor Statistics mengumumkan data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) tercatat 3,4 persen year on year (yoy) pada April 2024, atau lebih rendah dibandingkan periode Maret 2024 sebesar 3,5 persen (yoy). Secara bulanan, inflasi AS ada di angka 0,3 persen month to month (mtm) pada April 2024, atau melandai dibandingkan Maret yang tercatat 0,4 persen (yoy).

Kemudian, survei perangkat CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi terjadi sebanyak dua kali dengan total 50 basis poin (bps) pada tahun ini.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal I 2024 sebesar 1,89 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal IV 2023 yang sebesar 1,74 persen (yoy).

Penjualan properti residensial tumbuh 31,16 persen (yoy) atau meningkat signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,37 persen (yoy) yang didorong peningkatan penjualan pada seluruh tipe rumah.

Dari Asia, konsensus memperkirakan produksi industri China periode April akan meningkat menjadi 5,5 persen (yoy), atau lebih tinggi dibanding Maret sebesar 4,5 persen (yoy).

China juga akan merilis data penting yaitu penjualan ritel periode April dengan konsensus memperkirakan penjualan ritel meningkat menjadi 3,8 persen (yoy), atau lebih tinggi dibanding Maret sebesar 3,1 persen (yoy).

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup di zona merah merespons adanya kekhawatiran kembali mengenai suku bunga. Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,1 persen atau 38,62 poin ke 39.869,38. Indeks Nasdaq melandai 0,26 persen atau 44,07 poin ke 16.698,32 sementara indeks S&P 500 terdepresiasi 0,21 persen ke 5.2971.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 129,60 poin atau 0,33 persen ke 38.790,69, indeks Hang Seng menguat 186,61 poin atau 0,96 persen ke 19.563,14, indeks Shanghai menguat 8,51 poin atau 0,27 persen ke 3.130,90, dan indeks Straits Times melemah 3,86 poin atau 0,12 persen ke 3.301,12.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler