Menantikan Air Mata Anfield Berpisah dengan Sosok Bernama Jurgen Klopp

Klopp akan melakoni laga terakhir bersama Liverpool.

EPA-EFE/MICHELE MARAVIGLIA
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (kiri).
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Momen perpisahan Jurgen Klopp bersama Liverpool akan segera tiba. The Reds bakal menjalani partai pamungkas di musim ini.

Baca Juga


Rival sekota Everton itu dijadwalkan bertemu Wolverhampton Wanderers pada pekan ke-38 Liga Primer Inggris. Duel tersebut berlangsung di Stadion Anfield. Tepatnya pada Ahad (19/5/2024) pukul 22.00 WIB.

Penikmat sepak bola yang menyaksikan laga itu, akan melihat Klopp mendampingi Liverpool untuk terakhir kalinya. Sudah cukup lama ia membuat keputusan. Situasi penuh keharuan berpotensi terjadi. 

"Mengucapkan selamat tinggal tidak pernah menyenangkan. Ketika kita mengucapkan selamat tinggal tanpa merasa sedih atau terluka, itu berarti waktu yang kalian habiskan bersama, kurang menyenangkan. Kami memiliki momen-momen menyenangkan, jadi sudah jelas, ini akan sulit, dan saya tahu ini akan terasa berat," kata Klopp, dikutip dari laman resmi Liverpool, Sabtu (18/5/2024).

Ia merasa sedang menjalani pekan tersibuk dalam hidupnya. Ada banyak acara perpisahan. Entah itu dengan pemain, staf, dan sebagainya, di kelompok-kelompok kecil.

Namun ketika berbicara tentang perpisahan di Anfield, bakal terasa berbeda. Klopp menyadarinya. Ia telah meninggalkan warisan luar biasa untuk Merseyside Merah.

Ia memiliki kedekatan emosi dengan penggemar. Aksinya yang berapi-api saat memimpin pasukan the Reds dari pinggir lapangan bakal terus dikenang. Ia menciptakan gaya permainan dengan agresivitas tingkat tinggi. Sangat menghibur. 

Di atas segalanya, Klopp mengembalikan Liverpool ke level semestinya. Di era pria Jerman ini, klub kota pelabuhan ini meraih semua trofi. Dalam konteks tersebut, Jurgen juru taktik terbaik dalam sejarah Merseyside Merah.

"Saya baik-baik saja. Saya tahu kami bisa saja meraih lebih banyak gelar, tapi saya tidak bisa mengubahnya, jadi saya baik-baik saja," ujar eks arsitek Borussia Dortmund itu.

Klopp berani melawan dominasi Manchester City dalam satu dekade terakhir, meski tidak selalu berhasil. Di Eropa, Liverpool memberi masalah bagi tim mana pun. Hanya Real Madrid yang lebih sering merepotkan Virgil van Dijk dan rekan-rekan.

Itupun bukan lewat permainan terbuka. Pada akhirnya, peninggalan fisik berupa trofi di semua kompetisi menandakan prestasi fantastis Klopp. Kharismanya membuat ia akan selalu dicintai oleh berbagai elemen terkait the Reds.

"Apa yang dilakukan orang ini, apa yang dihasilkan dia di sini adalah sebuah warisan. Dia akan abadi di klub ini," kata kiper Liverpool, Alisson Becker.

Alisson melihat Klopp sebagai sosok yang membuat sejumlah kalangan menjadi penting untuk the Reds. Tak hanya pemain, dan staf. Penggemar juga demikian. "Itu sebabnya semua orang akan sangat emosional," ujar penjaga gawang berkebangsaan Brasil tersebut.

Banyak yang menunggu bagaimana sepak terjang Liverpool mulai musim depan. Satu yang pasti, Klopp dan semua warisannya, tak tergantikan di klub tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler