Wakaf Produktif dan Sosial untuk Membangun Peradaban

Wakaf Produktif dan Sosial untuk Membangun Peradaban

retizen /AchSin
.
Rep: AchSin Red: Retizen
Asep Irawan (Dok Akademizi)

Wakaf produktif dan sosial untuk membangun peradaban umat lslam. Dari Wakaf bisa membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah ekonomi, pendidikan hingga kesehatan.


"Wakaf membangun peradaban.Saya mengartikan peradaban eksistensi. Era Kejayaan Islam umat menikmati wakaf. Kami mempunyai rumah bersalin cuma-cuma mulai dari USG dan peralatnnya wakaf," kata Wakafpreneur,CEO Sinergi Foundation dalam acara Expert Talk 15 bertemakan "Inovasi Pengembangan Wakaf" yang diselenggarakan Akademizi, Senin (20/5/2024).

Wakaf Kuttab Al Fatih – Sinergi Foundation, kata Asep membangun pondok pesantren dengan kurikulum berlandaskan Iman dan Alquran. "Yang bersekolah disini secara gratis. Semua itu karena donasi wakaf dari sahabat semua. Alhamulillah, merdeka bisa dimulai dengan pendidikan gratis," kata Asep.

Kata Asep, Sinergi Foundation mengembangkan diri sebagai lembaga yang concern di bidang wakaf produktif seperti Rumah Makan Ampera berlokasi di Kota Bandung. Rumah makan Ampera mencapai rata-rata omzet sebesar Rp500-Rp600 juta rupiah perbulan, atau Rp20 juta setiap harinya.

Keuntungan dari wakaf produktif ini, katanya, disalurkan pada mauquf alaih. Lain hal dengan zakat yang aturan mustahik dan besaran zakatnya jelas, aturan dalam wakaf jauh lebih luwes dan fleksibel. Hanya tentu, katanya, penerima manfaat akan tetap didominasi oleh kaum pinggiran.

Ia juga megutarakan,pihaknya mengelola wisata halal bernama Land Of Wakaf Teras Lembang dengan menggunakan wakaf dari keluarga Mashudi, Mantan Gubernur Jawa Barat di Era 1960-1970. "Dari pihak Sinergi Foundation selaku nadzhir (pihak pengelola wakaf)," jelasnya.

Fasilitas yang ditawarkan Land Of Wakaf Teras di antaranya kedai makanan sunda (opieun bandung), rumah makan jenderal, kebun anggrek, kebun stroberi, kebun sayuran, arena berpanah dan berkuda, arena camping ground serta tempat beribadah yakni Masjid Daarul Aulia Lembang.

Sinergi Foundation bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) dengan menghadirkan kafe kampus berbasis wakaf produktif. Hasil dari profit tersebut akan dimanfaatkan untuk program sosial di Sinergi Foundation di antaranya program pendidikan dan kesehatan gratis serta program dan aktivitas sosial lainnya.

Sinergi Foundation pun ingin mengubah stigma bahwa wakaf itu untuk masjid, musala dan makam. Justru, kata Asep, dana wakaf pun bisa diproduktifkan melalui bisnis agar manfaatnya berlipat.

Pihaknya juga mengelola makam secara wakaf dengan nama Firdaus Memorial Park, atau Taman Pemakaman Firdaus berlokasi di Desa Mandalamukti dan Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalong Wetan, Bandung Barat.

Untuk mendapatkan lahan makam bagi anggota keluarga yang meninggal, ahli waris harus mengeluarkan kocek mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta.

"Bagaimana dengan warga yang tidak mampu? Belum lagi sewa lahan tahunan yang memberatkan karena disesuaikan dengan kenaikan harga tanah. Padahal taman-taman pemakaman ini banyak dikelola pemerintah,"

Konsep Firdaus Memorial Park menggunakan prinsip nyaman, asri, ramah lingkungan dan sesuai syariah. Prinsip-prinsip ini untuk menjawab persepsi selama ini tentang taman pemakaman yang kumuh dan menakutkan.

sumber : https://retizen.id/posts/307777/wakaf-produktif-dan-sosial-untuk-membangun-peradaban
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler