Miris, Menteri Olahraga Prancis Serukan Sanksi ke Pemain Muslim yang Tolak Kampanye LGBTQ

Pemain Monaco Mohamed Camara menutup logo dukungan ke LGBTQ di kausnya.

AP Photo/Daniel Cole
Pemain AS Monaco Mohamed Camara
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Olahraga Prancis menyerukan agar pemain dan klub sepak bola AS Monaco diberi sanksi. Ini setelah salah satu pemainnya menutupi pesan anti-homofobia di kaus tim selama pertandingan terakhir Ligue 1 musim 2023/2024 pada Ahad (19/5/2024).

Baca Juga


Liga Prancis menggelar kampanye tahunan melawan diskriminasi pada putaran final akhir pekan ini dengan masing-masing tim mengenakan logo yang bertuliskan kata "homofobia" yang dicoret. 

Namun, gelandang Monaco, Mohamed Camara, menutup logo tersebut dengan selotip saat timnya menang 4-0 atas Nantes. Pemain asal Mali ini juga tak ikut dalam foto tim sebelum pertandingan di mana semua pemain berdiri di depan spanduk dengan pesan yang sama.

Menteri Olahraga Perancis Amelie Oudea-Castera menyebut tindakan Camara "tidak dapat diterima" dan menyerukan "sanksi tegas" terhadap pemain dan klub.

Aurore Berge, Menteri Kesetaraan Perancis, juga mengutuk Camara di media sosial. “Homofobia bukanlah sebuah opini, itu sebuah kejahatan,” tulisnya di X, sebelumnya Twitter. “Dan homofobia bisa membunuh. Harus ada hukuman tegas bagi Mohamed Camara.”

Pelatih Monaco Adi Hutter mengatakan setelah pertandingan bahwa klub mendukung inisiatif liga dan tindakan Camara adalah "pilihan pribadi". "Kami akan mendiskusikan situasi ini dengan Camara secara internal. Saya tidak akan berkomentar lebih jauh," kata Hutter.

Ini musim keempat berturut-turut di mana klub-klub profesional Prancis diundang untuk menggunakan nomor, ban lengan, atau tempelan berwarna pelangi di kaus mereka. Gerakan ini untuk mendukung LGBTQ. Namun setiap tahun, kontroversi serupa muncul.

Pada 2022, gelandang Everton kelahiran Senegal Idrissa Gueye menolak untuk mengikuti pertandingan yang mengharuskan pemainnya mengenakan kaus dengan nomor berwarna pelangi. Saat itu, Idrissa yang beragama Islam bermain untuk PSG. Presiden Senegal Macky Sall secara terbuka mendukung Gueye, dengan menyatakan "keyakinan agamanya harus dihormati."

Tahun lalu, Nantes mendenda striker Mesir Mostafa Mohamed karena alasan serupa. Mohamed kembali tidak bermain pada pertandingan Ahad. Camara juga tidak bermain di pertandingan serupa musim lalu.

 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler