Tesla Bangun Pabrik Baterai di Shanghai Meski Ketegangan AS-China Meningkat
Pabrik baterai Tesla akan memproduksi 10 ribu Megapack per tahun mulai 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tesla memulai pembangunan pabrik baru di Shanghai pada Kamis (23/5/2024), hanya beberapa minggu setelah CEO Elon Musk melakukan kunjungan mendadak ke China dalam upaya untuk menopang penjualan yang merosot. Pabrik itu menargetkan produksi pada kuartal pertama tahun 2025.
Lingang Group, pengembang milik pemerintah di kawasan yang menampung pabrik tersebut, mengatakan pabrik Tesla ini akan mampu membuat 10 ribu unit Megapack, yaitu baterai superbesar yang digunakan untuk menyimpan listrik dalam jumlah besar, setiap tahun.
Fasilitas baterai tersebut akan berlokasi dekat dengan Shanghai Gigafactory Tesla, yang merupakan pabrik terbesar perusahaan di luar Amerika Serikat, yang memproduksi hampir satu juta mobil per tahun.
Megapack dimaksudkan untuk digunakan untuk membantu menstabilkan jaringan energi. Setiap unit rata-rata dapat menyimpan energi yang cukup untuk memberi daya pada 3.600 rumah selama satu jam, kata perusahaan tersebut. Mereka dirancang untuk digunakan oleh utilitas dan pembangkit listrik.
Proyek senilai 200 juta dolar AS ini muncul ketika ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat terkait geopolitik dan hambatan perdagangan. Ini menggarisbawahi komitmen produsen mobil AS tersebut terhadap China, pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan pusat ekspor kendaraan utama Tesla.
“Bagi Tesla, ini merupakan tonggak penting,” kata Tom Zhu, wakil presiden senior Tesla, seperti dikutip dalam artikel yang diposting di situs pemerintah Shanghai pada hari Jumat, dilansir CNN, Sabtu (25/5/2024)
Meskipun sebagian perusahaan....
Meskipun sebagian besar perusahaan Barat menghadapi hambatan yang semakin besar dalam melakukan bisnis di China, segalanya berjalan lebih lancar bagi Tesla. Shanghai mengatakan bahwa kedua belah pihak hanya membutuhkan waktu satu bulan untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan untuk membangun pabrik di tanah dekat Gigafactory Tesla. Perusahaan juga mampu bergerak cepat ketika membangun pabrik pertamanya pada tahun 2019.
Wu Xiaohua, seorang pejabat pemerintah Shanghai, mengatakan bahwa kota tersebut akan membantu Tesla dalam menyelesaikan konstruksi dan mengoperasikan pabrik secepatnya pada tahun ini.
Musk bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang selama kunjungannya akhir bulan lalu. Li memuji Tesla sebagai “model sukses” untuk kolaborasi AS-China
Beijing telah meningkatkan upaya untuk mempercepat produksi kendaraan listrik untuk melawan perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh properti dan mendorong ekonomi rendah karbon. Namun ketika permintaan dalam negeri melemah, Beijing juga mendorong produsen untuk mencari peluang pertumbuhan baru di pasar luar negeri. Hal ini menempatkan industri ini sebagai pusat ketegangan perdagangan dengan AS dan Eropa.