Madura United Enggan Jadikan Cedera Jaja Alasan Kekalahan dari Persib

Gawang Madura United dijebol Persib setelah Jaja ditarik keluar.

ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Pesepak bola Persib Bandung David Da Silva (kedua kiri) berebut bola di udara dengan pesepak bola Madura United Cleberson Martins (kiri) saat laga pertama Final Championship Series BRI-Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (26/5/2024). Persib Bandung berhasil mengalahkan Madura United pada laga pertama final dengan skor telak 3-0.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih sementara Madura United Rakhmat Basuki enggan menjadikan cedera yang diderita pemain andalannya Hugo Gomes alias Jaja sebagai alasan kekalahan timnya dari Persib Bandung. Madura United takluk 0-3 dari Persib pada pertandingan leg pertama final Liga 1 2023/2024 di Stadion SI Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad (26/5/2024) malam.

Baca Juga


Madura cukup mampu menandingi kekuatan tuan rumah. Namun selepas Jaja ditarik keluar lapangan untuk digantikan Ricki Ariansyah pada menit ke-66, permainan Madura menurun.

Persib pun berhasil memecah kebuntuan melalui gol Ciro Alves pada menit ke-70. Kemudian dwigol David Da Silva pada menit ke-94 dan 102 mengunci kemenangan Maung Bandung.

“Jaja merupakan roh permainan kami. Saya akui itu. Namun seharusnya siapa pun yang menjadi pengganti Jaja bisa melakukan tugas itu juga dengan baik. Saya harus mengganti Jaja karena saya melihat dia sudah cedera. Saya khawatir kalau dipaksakan tidak bisa turun pada leg kedua,” kata Rakhmat pada konferensi pers setelah pertandingan usai.

Ia mengakui sebelumnya tidak ada skenario untuk mengganti Jaja. Namun, itu harus dilakukan dan pemain penggantinya seharusnya bisa tampil lebih baik lagi.

Sang caretaker sangat kecewa timnya kemasukan dua gol tambahan dari David Da Silva pada fase akhir pertandingan. Ini membuat timnya semakin berat untuk mengejar ketertinggalan gol pada final leg kedua.

“Yang paling saya sayangkan memang gol kedua dan ketiga, karena itu terjadi di menit 90 lebih, pada tambahan waktu. Jadi fokus itu yang hilang dari pemain. Yang kedua adalah kepercayaan diri kami yang menurun,” ujar pelatih yang sementara menangani Madura United karena Mauricio Silva memutuskan tidak memperpanjang kontrak seusai musim reguler.

Sebagai tim tamu, para pemain Madura harus menerima tekanan ekstra dari publik penggemar tuan rumah melalui berbagai lagu dan yel-yel. Meski demikian, Rakhmat menilai hal itu sama sekali tidak mengganggu penampilan timnya. Ia menilai para pemainnya justru semakin termotivasi dengan keberadaan para pendukung Persib.

“Jadi saya pikir kekalahan malam ini bukan karena tekanan dari suporter, tapi memang karena Persib lebih efektif malam ini,” ujar Rakhmat.

Kekalahan 0-3 membuat langkah Madura menjadi sangat berat pada leg kedua, Namun Rakhmat sama sekali belum putus asa untuk menyongsong pertandingan selanjutnya pada Jumat (31/5/2024) di Stadion Gelora Bangkalan.

“Yang jelas kalau rasa optimistis harus ada. Meskipun itu sangat berat mengejar ketertinggalan dari tim sekelas Persib, jelas bukan perkara mudah. Kami juga harus persiapkan dengan benar-benar serius, karena ini apalagi tidak ada gol tandang ya,” tutur Rakhmat.

Keyakinan senada juga disampaikan kiper Madura asal Brasil, Lucas Frigeri. “Kami akan kerja keras untuk melakukannya, kami main di kandang sendiri, kami kuat juga, dan penonton kami pasti akan penuh di sana untuk mendorong kami. Dari tim pelatih dan dari pemain, kami akan bisa perbaiki itu dan kejar gol-gol itu,” yakin Lucas.

Persib hanya membutuhkan hasil imbang atau kekalahan dengan selisih maksimal dua gol. Sebaliknya, Madura perlu menang minimal dengan selisih empat gol atau tiga gol untuk memaksakan babak perpanjangan waktu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler