AWG Sebut Amerika Serikat tidak Tahu Malu Bela Israel Genosida Palestina

Israel masih terus intensifkan serangan di Jalur Gaza

AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan bahwa serangan zionis Israel di tenda pengungsi di kota Rafah, Gaza, Palestina, belum lama ini benar-benar keterlaluan. Bersama umat manusia lainnya, AWG mengutuk serangan tersebut sekeras-kerasnya. 

Baca Juga


"Saya juga mengutuk pemerintah Amerika yang masih saja tanpa malu membela bahkan membiaya genosida zionis Israel terhadap rakyat Palestina," kata Presidium AWG, Anshorullah kepada Republika.co.id, Selasa (28/5/2024).

Anshorullah mengatakan, yang dilakukan rezim zionis Israel itu adalah pembangkangan terhadap semua hukum internasional yang harus dihentikan.

Bukan hanya Benjamin Netanyahu, melainkan seluruh entitas zionis haruslah dihentikan. Karena zionisme telah jelas wajah zalimnya setidaknya sejak 7 bulan terakhir ini. 

Anshorullah mengatakan, serangan barbar di Rafah semakin menunjukkan kepanikan dan putus asa dari rezim zionis Israel. Mereka sama sekali tidak berhasil memadamkan perlawanan pejuang Palestina, sebaliknya justru kehilangan banyak sekali dukungan dari sekutu-sekutunya. 

"Mereka (zionis Israel) putus asa karena propaganda dan berbagai kebohongan mereka atas invasi di Gaza satu demi satu terbongkar, dan justru menghasilkan peningkatan status negara Palestina di PBB, nyaris menjadi anggota penuh," ujar Anshorullah.

Anshorullah menegaskan, zionis Israel putus asa karena saat ini sedang diadili oleh International Court of Justice (ICJ), bahkan International Criminal Court (ICC) berencana memburu dan menangkap Netanyahu dan Yoav Galant. 

Presidium AWG ini mengungkapkan, negara-negara Eropa sekutu dekat zionis Israel, satu demi satu mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat. Selain itu tentu saja, masyarakat global semakin murka atas kekejian zionis Israel. 

"Karena itu, saya menyerukan agar kita, terutama rakyat Indonesia terus memperkuat dukungan pada Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsa. Terus memperkuat gerakan boikot atas produk yang terafiliasi dengan zionis Israel. Juga terus membantu meringankan beban rakyat Palestina," ujar Anshorullah.

Anshorullah yakin, ini adalah momentum akhir dari zionisme sebagaimana diyakini juga oleh Ilan Pappe, Chris Hedges, dan banyak warga dunia lainnya. 

"Pada kesempatan ini saya juga ingin sampaikan rasa hormat dan kagum atas keteguhan dan kegigihan bangsa Palestina. Mereka tetap bertahan bahkan keras melawan, padahal dalam kondisi yang sangat sulit. Kita, bangsa Indonesia dan warga dunia lainnya bersama mereka (Palestina)," kata Anshorullah.

Sebelumnya, diberitakan tentara zionis Israel terus menggempur Rafah di Gaza, Palestina. Zionis Israel menargetkan wilayah Tal as-Sultan, Saudi, Tal Za’roub dan al-Hashashin di kota tersebut, bahkan zionis Israel dengan sangat kejam membunuh dan melukai banyak warga Palestina.

Dilansir dari laman Aljazeera, Selasa (28/5/2024), Israel mengebom sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina di zona aman yang ditentukan di Rafah. Serangan zionis Israel membuat 45 orang wafat secara syahid, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. 

Serangan zionis Israel terhadap kamp di Tal as-Sultan terjadi setelah pasukan Israel mengebom tempat penampungan yang menampung pengungsi Palestina di daerah lain, termasuk Jabalia, Nuseirat dan Kota Gaza. Serangan Israel membuat sedikitnya 160 orang wafat secara syahid, menurut pejabat Palestina.

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler