Xi Jinping: Cina Ingin Bekerja Sama dengan Negara Arab untuk Atasi Masalah Sulit
Cina menyerukan konflik Israel-Palestina diselesaikan lewat solusi dua negara.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan Cina ingin bekerja sama dengan negara-negara Arab untuk menyelesaikan masalah-masalah pelik dengan cara kondusif untuk menjaga keadilan dan meraih stabilitas dan perdamaian jangka-panjang.
Media pemerintah Cina mengutip pidato Forum Kerja Sama Cina dan Negara-negara Arab di Beijing. Dalam pidato itu ia juga menyoroti krisis Gaza. Xi mengatakan Cina ingin memperkuat hubungan antara negara-negara Arab sebagai model untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Dalam pernyataannya mengenai Gaza, Xi mengatakan perang itu bisa berlangsung tanpa akhir, keadilan tidak bisa selamanya absen dan solusi dua negara harus ditegakkan.
"Dalam menghadapi dunia yang bergejolak, saling menghormati adalah cara untuk hidup dengan harmoni dan keadilan merupakan dasar keamanan abadi," kata Xi seperti dikutip kantor berita Xinhua, Kamis (30/5/2024).
Pidato ini disampaikan di hadapan kepala negara Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Tunisia serta menteri-menteri luar negeri negara Liga Arab. Beijing berulang kali menyerukan konflik Israel-Palestina diselesaikan lewat solusi dua negara dan gencatan senjata segera serta keanggotaan Palestina di PBB. Posisi-posisi yang selaras dengan negara-negara Arab.
Pada April lalu Cina yang memperkuat pengaruhnya di kawasan Timur Tengah menjadi tuan rumah pertemuan Hamas dan Fatah yang sudah lama bersaing memperebutkan kekuasaan di Palestina. Tahun lalu, Cina juga menjadi penengah dalam kesepakatan rekonsiliasi antara Iran dan Arab Saudi yang bersitegang selama bertahun-tahun.
Perang Israel di Gaza beresiko menyebar ke seluruh kawasan. Terutama setelah Iran dan Israel saling serang akhir-akhir ini.
Profesor Kajian Timur Tengah Institute of Shanghai International Studies University Hongda Fan mengatakan Cina harus memahami kerja sama antara negara-negara Arab dengan Amerika Serikat (AS) pasti akan berjalan.
"Saya yakin perang Israel-Gaza yang berlangsung dan masalah Palestina jelas akan menjadi fokus pertemuan ini, dan kedua belah pihak jelas menegaskan kembali solusi dua negara pada isu Palestina," kata Hongda.