Dua Kisah Masa Lalu, Warnai Cerita Dortmund di Final Liga Champions Musim Ini
Dortmund akan menghadapi Real Madrid di partai puncak kompetisi terelite benua biru.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lolosnya Borussia Dortmund ke final Liga Champions musim ini, bak sebuah kejutan. Terutama ketika di babak empat besar, Dortmund berhasil menyingkirkan Paris Saint Germain.
PSG salah unggulan teratas. Namun sepak bola selalu menunjukkan magisnya. Cerita keseluruhan akan terungkap setelah pluit akhir berbunyi.
Sampai kapan pun, panggung lapangan hijau penuh dinamika. Status yang disematkan sebelum duel dimulai terkadang tak banyak membantu. Terutama ketika melihat semua jugador berjibaku saling tekel di arena.
Dortmund akan menghadapi Real Madrid di partai puncak kompetisi terelite benua biru edisi 2023/24. Laga tersebut berlangsung di Stadion Wembley, London, Ahad (2/6/2024) dini hari. Kick off pukul 02.00 WIB.
Die Borussen memiliki dua cerita masa lampau yang terkait dengan big match di depan mata. Bagaimana kisahnya?
Pertama, perihal venue... Baca di halaman selanjutnya...
Pertama, perihal venue pertandingan. Pada musim 2012/2013, Dortmund juga lolos ke final Liga Champions. Pemilik Signal Iduna Park memperlihatkan permainan agresif di era Jurgen Klopp.
Sejumlah sosok yang belakangan menjadi bintang besar, memperkuat Der BVB. Ada Marco Reus, Robert Lewandowski, juga Ilkay Gundogan.
Dua nama yang disebut terakhir kini memperkuat Barcelona. Reus tetap setia bersama Die Borussen. Sekitar 11 tahun lalu, mereka menyudahi langkah Real Madrid di semifinal.
Bukan itu fokus ceritanya. Kisah di final membekas di ingatan penggemar Dortmund. Anak asuh Klopp dikalahkan Bayern Munchen. Stadion Wembley menjadi saksi tangisan Reus dan rekan-rekan.
Cerita kedua, perihal status. Saat ini, situasinya mirip dengan final pertama Dortmund di pentas Liga Champions. Tepatnya pada musim 1996/97 lalu.
Saat itu, Die Borussen bertemu Juventus... Baca di halaman selanjutnya...
Saat itu, Die Borussen bertemu Juventus. Juve sedang digdaya. I Bianconeri diperkuat para pemain kelas dunia seperti Alessandro Del Piero, Zinedine Zidane, Didier Deschamps dan sejumlah bintang lainnya.
Artinya, Dortmund masuk ke lapangan dengan status underdog di depan si Nyonya Tua. Nyaris serupa dengan situasi saat ini. Die Borussen harus meladeni ketangguhan Madrid yang difavoritkan menjadi pemenang.
Itulah kisah masa lalu Dortmund di dua final Liga Champions sebelumnya. Semua memiliki keterkaitan dengan laga di depan mata. Pada 2013, Wembley menjadi arena pertempuran. Lalu pada 1997, wakil Jerman ini datang ke partai puncak dengan status non unggulan melawan tim yang sedang di puncak dunia.