Puluhan Warga Cipaku, Kota Bogor Diduga Keracunan Makanan
Sekitar 71 warga keracunan makanan dari acara haul seorang warga yang meninggal.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 71 orang warga Kelurahan Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat diduga mengalami keracunan massal dan satu di antaranya meninggal dunia Kapolsek Bogor Selatan Kompol Diana menyebutkan, sebanyak 71 orang tersebut terdiri atas anak-anak, dewasa, hingga orangtua dalam rentang usia satu hingga 69 tahun.
"Menurut indikasi dari dokter, Dinas Kesehatan (Dinkes) kan mereka langsung yang ngecek, baru diindikasi dari makanan. Tapi makanan apa, kita belum tahu juga baru dicek sama Dinkes," kata Diana di Kota Bogor, Senin (5/6/2024).
Baca: Mahasiswa Unhan Ikut Program TMMD ke-120 di Sukamakmur, Bogor
Dia menyampaikan, saat ini beberapa di antaranya dirawat di Puskesmas Cipaku, Rumah Sakit Melania, Rumah Sakit Umi, dan Rumah Sakit Yuliana. "Yang lainnya alhamdulillah sudah pulang semuanya. Sudah sehat," ujar Diana.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, pihaknya pada Senin sore mendapat laporan dari Puskesmas Cipaku, ada peningkatan kasus pasien dengan gejala yang sama, yaitu diare muntah nyeri perut. "Hampir bersamaan, 50 orang datang ke Puskesmas. Kami mencurigai ini setelah kita wawancara dan analisis karena ada riwayat yang sama," kata Retno.
Setelah dilakukan analisis, menurut informasi yang diterimanya dari para pasien, pada Sabtu (1/6/2024), puluhan warga ini makan makanan dari acara haul salah seorang warga yang meninggal di RW 12, Kelurahan Cipaku. "Sampai saat ini kita update total ada 71 pasien dengan gejala yang sama," ujar Retno.
Dari Puskesmas Cipaku, menurut Retno, delapan orang di antaranya dirujuk ke RS Juliana, Melania, dan Umi. Salah seorang pasien yang dirujuk ke RS Juliana dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB.
"Kondisinya yang di Juliana pasien sempat berobat ke Cipaku, kita berikan pertolongan dan dirujuk. Jam 16.00 WIB tadi ada kabar satu pasien meninggal. Tadi kami koordinasi dengan rumah sakit untuk penyebab kematiannya," jelas Retno.