Israel Utara Derita Kebakaran Hebat Dibombardir Roket Hizbullah

Otoritas Alam dan Taman Israel melaporkan bahwa sekitar 2.500 hektar lahan terbakar

EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kebakaran terjadi di Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan Lebanon menyusul serangan rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan, 3 Juni 2024.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM — Sebagian besar wilayah Israel utara dilanda kebakaran hutan hebat akibat api dari roket kelompok perlawanan asal Lebanon, Hizbullah. Reuters melaporkan, puluhan regu pemadam kebakaran Israel masih berupaya untuk mengendalikan api tersebut hingga Selasa (4/6/2024) waktu setempat.

Baca Juga


Banyak warga Israel yang tinggal di kota-kota dekat perbatasan Lebanon mengungsi beberapa bulan lalu karena meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah. Beberapa rumah terbakar, media lokal melaporkan. Militer Israel mengirimkan peralatan dan tentara untuk membantu memadamkan api, yang menyebar dengan cepat karena cuaca panas dan kering. Akibat kebakaran, enam tentara cadangan mengalami luka ringan.“Pasukan menguasai lokasi kebakaran, dan pada tahap ini, tidak ada nyawa manusia yang terancam,” demikian pernyataan militer Israel.

Pada Senin lalu, Otoritas Taman Israel mengatakan jika api telah membakar ratusan hektar. Dinas pemadam kebakaran nasional mengatakan petugas pemadam kebakarannya beroperasi hingga larut malam di beberapa tempat, termasuk di kota Kiryat Shmona, di mana mereka berusaha melindungi sejumlah rumah. Polisi mengatakan mereka menutup jalan dan meminta warga yang masih berada di daerah tersebut untuk keluar.

Kebakaran tersebut merupakan dampak dari meningkatnya eskalasi pada Ahad (2/5/2024) saat Hizbullah menembakkan rentetan roket ke Katzrin. Roket tersebut menyebabkan kebakaran besar di wilayah itu. Otoritas Alam dan Taman Israel melaporkan bahwa sekitar 2.500 hektar lahan dilalap api akibat serangan tersebut. Menurut perkiraan, pemulihan beberapa kawasan yang terbakar habis akibat kebakaran besar – terutama di jalur wisata di kawasan tersebut – akan memakan waktu beberapa tahun.

Situs berita Israel Ynet melaporkan peristiwa tersebut memaksa pihak berwenang untuk mengungsi ke pemukiman di al-Jalil Pandhanle, termasuk pemukiman terbesar di wilayah tersebut. Sejumlah besar petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran, yang menyebar ke bagian utara Kiryat Shmona. Petugas memadamkan api yang membakar hampir seluruh unit perumahan.

Penduduk di pemukiman tersebut dan Margaliot diminta untuk mengungsi karena kobaran api yang tak terkendali dengan cepat menyebar ke seluruh hutan belantara. Pihak berwenang setempat di Kiryat Shmona mengunjungi para pemukim “dari rumah ke rumah” dan memerintahkan para penghuninya untuk mengungsi.

Sekitar pukul 20.00 (waktu setempat) pihak berwenang memberi tahu media bahwa api telah menyebar ke bagian utara kota pendudukan Kiryat Shmona. Sementara petugas pemadam kebakaran dan pemukim berusaha memadamkan api besar yang mengelilingi pemukiman.

Di Golan dan al-Jalil yang diduduki, 15 titik api akibat kobaran api yang terus menerus dipicu oleh suhu sangat tinggi melanda pos-pos penjajah. Di Ami'ad di selatan Safad, kebakaran juga terjadi di dekat tambang.

Akibat kebakaran yang berkobar tersebut, pihak berwenang Israel memblokir jalan utama yang menghubungkan wilayah utara dengan seluruh wilayah pendudukan Israel.

Kebakaran juga terjadi di Metulla, Kfar Giladi, Keren Naftali, Elifelt, Mavo Hama, Netor, Tel Saki, dan Shlomi di al-Jalil Barat.Di Kfar Giladi, seorang anggota dewan lokal mengeluhkan situasi tersebut, dengan mengatakan, "Kami di sini sendirian, api telah menguasai kebun alpukat kibbutz dan mengancam akan membakar hotel,"kutip Al-Mayadeen.

Kebakaran berlanjut pada Selasa... baca halaman selanjutnya

 

Petugas pemadam kebakaran pada Selasa pagi masih berupaya memadamkan api di seluruh Israel utara. Api terus berkobar setelah sehari sebelumnya dipicu oleh roket dan drone yang diluncurkan Hizbullah dari Lebanon. 

The Times of Israel melansir Pernyataan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel yang mengatakan lebih dari 30 petugas pemadam kebakaran sedang bekerja untuk memadamkan api. Kebakaran itu juga menyebabkan penutupan beberapa jalan utama di wilayah Galilea. 

Sebuah pernyataan dari pemadam kebakaran menekankan bahwa sejauh ini belum ada ancaman terhadap nyawa atau rumah, dan menambahkan bahwa mereka “bekerja keras untuk melindungi masyarakat dan properti.” Di Kiryat Shmona, petugas pemadam kebakaran menyebar ke seluruh kota yang sebagian besar dievakuasi untuk mengendalikan api dan melindungi mereka agar tidak mencapai rumah. 

Dinas pemadam kebakaran sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya satu rumah terbakar. Di Kibbutz Kfar GIladi, sebelah utara kota, video yang dibagikan di media sosial menunjukkan tim keamanan lokal berusaha memadamkan api yang merambah pemukiman warga.

Kebakaran juga terjadi di kawasan Gunung Adir dan Amiad, di mana petugas pemadam kebakaran melaporkan fokus utama mereka adalah mencegah kobaran api menjalar ke moshav Kahal.

Dinas pemadam kebakaran mengatakan kobaran api telah berkobar selama lebih dari 13 jam, dan mencatat gelombang panas yang hebat menyelimuti daerah tersebut. Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka membantu upaya pemadaman kebakaran, dan menambahkan bahwa enam tentara cadangan yang terluka ringan akibat menghirup asap telah dibawa ke rumah sakit. 

Ziv Medical Center di Safed mengatakan pihaknya merawat lima warga yang juga mengalami luka ringan akibat menghirup asap. Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa perdana menteri mengadakan penilaian dengan pejabat keamanan senior “tentang perkembangan di Israel utara” dan mendapat informasi terbaru tentang upaya pemadaman kebakaran.

Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

Kebakaran ini terjadi di tengah meningkatnya pertempuran lintas batas antara Israel dan Hizbullah  yang melancarkan banyak serangan di Galilea dan Dataran Tinggi Golan dalam beberapa hari terakhir. Menurut Otoritas Taman dan Alam Israel, serangkaian serangan roket dan drone pada Ahad menyebabkan kebakaran hutan yang melalap area seluas 10.000 dunam (lebih dari 2.470 hektare). 

Sejak tanggal 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah hampir setiap hari menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan, dan kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk menekan Israel agar menghentikan serangan ke Gaza.

Sejauh ini, bentrokan di perbatasan telah mengakibatkan 10 kematian warga sipil di pihak Israel, serta tewasnya 14 tentara dan cadangan IDF. Ada juga beberapa serangan dari Suriah, tanpa ada korban jiwa. Hizbullah telah menyebutkan 328 anggotanya yang dibunuh oleh Israel selama pertempuran yang sedang berlangsung, sebagian besar di Lebanon tetapi beberapa juga di Suriah. Di Lebanon, 62 anggota kelompok Hizbullah lainnya, seorang tentara Lebanon, dan puluhan warga sipil telah terbunuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler