Distribusi Makanan Jamaah Haji: Proses dan Tantangan di Tanah Suci

Makanan jamaah haji diimbau menggunakan bahan baku dari Tanah Air.

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah pekerja mengepak makanan untuk didistribusikan ke jamaah calon haji di Makkah, Arab Saudi, Rabu (22/5/2024). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 57 katering untuk menyediakan konsumsi dengan makanan cita rasa nusantara bagi jamaah Indonesia yang melakukan ibadah haji di Makkah.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji harus mendapatkan makanan bergizi, sehingga kesehatan mereka terjaga. Dengan begitu, mereka nantinya dapat melaksanakan haji dengan sempurna.

Baca Juga


Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendorong upaya peningkatan penggunaan bahan baku untuk kebutuhan makanan jamaah haji Indonesia dikirim langsung dari Tanah Air.

"Kita setiap tahun ketika meninjau selalu mendorong untuk bahan baku itu diambil dari Indonesia. Jadi jamaah haji Indonesia memberikan masukan ke sini (Arab Saudi), tetapi dari sini (Arab Saudi) pun juga memberi masukan ke Indonesia dari sisi bahan baku untuk makanan," kata anggota Timwas Haji DPR RI Endang Maria Astuti sebagaimana unggahan video dalam akun resmi DPR RI @dpr_ri pada Ahad (9/6/2024).

Hal itu disampaikan-nya saat melakukan inspeksi ke salah satu rekanan perusahaan layanan katering Pemerintah di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (8/6) siang waktu setempat.

Anggota Timwas Haji DPR RI Luluk Nur Hamidah juga berharap pemerintah lebih mendukung penggunaan bahan baku lokal untuk kebutuhan makanan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

"Mendukung produktivitas petani kita, dan yang kedua adalah perluasan impor, dan ketiga memperbesar jejaring ya agar kita bisa membawa pangan kita ini untuk paling tidak memenuhi kebutuhan bagi jamaah kita sendiri," tuturnya.

Sebab, kata dia, sebagian besar bahan baku untuk kebutuhan makanan jamaah haji Indonesia didapati diimpor dari Thailand.

"Kami mendapatkan keterangan bahwa hampir keseluruhan kebutuhan bahan baku itu diimpor dari Thailand, ini kan sebenarnya sangat kita sayangkan mengingat jamaah haji kita itu sangat besar," ujarnya.

Dia lantas mempertanyakan kendala pemerintah dalam mengimpor bahan makanan bagi jamaah haji. Menurut dia bila terkendala masalah harga ekspor, negara dapat memberikan subsidi sehingga bahan baku makanan untuk jemaah haji Indonesia tidak harus diimpor dari negara tetangga.

Untuk itu, dia menyebut Timwas Haji DPR berencana untuk mengecek langsung ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait impor pangan bagi jamaah haji Indonesia.

"Kami akan cek ke Kemendag, apakah ada kendala dari sisi perjanjian perdagangan dengan Arab Saudi?" ucap Luluk.

Termasuk, lanjut dia, meminta kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan untuk melihat langsung peluang dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi para jamaah haji Indonesia.

"Kami juga akan meminta kepada BUMN pangan kita seperti ID FOOD atau RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) untuk melihat kemungkinan sekaligus peluang bagi perbaikan tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.

Sementara itu, anggota Timwas Haji DPR RI Andi Yuliani Paris menyarankan agar makanan jamaah haji Indonesia lebih memperbanyak kandungan protein di dalamnya guna menunjang stamina dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.

"Ke depannya semoga protein hewani-nya atau lemaknya juga bisa ditambah sehingga itu akan meningkatkan kualitas gizi para jemaah-jemaah kita yang secara fisik kan harus lebih kuat ya ketika berada di posisi alam yang berbeda dengan di Indonesia," kata dia.

Bahan makanan

Bahan makanan yang disediakan untuk jamaah haji harus memenuhi beberapa kriteria utama: kehalalan, kualitas gizi, dan keberagaman rasa yang mencerminkan selera internasional, termasuk cita rasa lokal dari negara asal jamaah. Berikut adalah beberapa jenis bahan makanan yang biasanya disediakan untuk jamaah haji:

 

 

Lihat halaman berikutnya>>>

 

1. Bahan Pokok

Beras: Digunakan untuk nasi, makanan pokok utama bagi banyak jamaah, terutama dari Asia Tenggara.

Gandum: Digunakan dalam bentuk roti, roti pipih, atau makanan berbasis tepung lainnya.

Kentang: Digunakan sebagai bahan dasar berbagai hidangan seperti kentang tumbuk atau goreng.

2. Sumber Protein

Daging Ayam: Sering diolah menjadi berbagai hidangan seperti ayam bakar, ayam rebus, atau kari ayam.

Daging Sapi: Digunakan dalam hidangan seperti rendang, sate, atau stew.

Ikan dan Seafood: Disediakan dalam bentuk goreng, bakar, atau kari.

Telur: Digunakan dalam berbagai hidangan seperti omelet, telur rebus, atau sebagai campuran dalam makanan lain.

3. Sayuran

Sayuran Hijau: Seperti bayam, kangkung, dan sawi, yang biasanya digunakan dalam tumisan atau sup.

Sayuran Lain: Wortel, kentang, buncis, dan tomat untuk berbagai hidangan sayur dan salad.

Kacang-kacangan: Seperti kacang merah dan buncis, yang bisa digunakan dalam sup atau salad.

4. Buah-buahan

Buah Segar: Seperti apel, jeruk, pisang, dan anggur untuk camilan sehat dan sumber vitamin.

Buah Kering: Kurma, kismis, dan buah-buahan kering lainnya yang populer di Timur Tengah dan mudah disimpan.

5. Bahan Tambahan

Minyak dan Lemak: Seperti minyak kelapa, minyak zaitun, dan mentega untuk memasak dan memanggang.

Bumbu dan Rempah: Seperti kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan rempah-rempah lainnya yang penting untuk cita rasa masakan.

Garam dan Gula: Sebagai bumbu dasar untuk banyak hidangan.

6. Makanan Olahan

Roti dan Pastry: Roti tawar, roti pipih, dan berbagai pastry untuk sarapan atau camilan.

Produk Susu: Susu, yoghurt, dan keju untuk sarapan atau bahan tambahan dalam masakan.

7. Minuman

Air Mineral: Sebagai kebutuhan dasar untuk hidrasi.

Jus Buah: Untuk variasi minuman yang sehat.

Teh dan Kopi: Untuk memenuhi kebiasaan minum teh atau kopi dari berbagai negara asal jamaah.

8. Makanan Ringan

Snack Kering: Seperti kacang-kacangan, keripik, dan biskuit untuk camilan di sela-sela waktu makan.

Manisan dan Pemanis: Seperti kue-kue kecil, manisan, dan makanan penutup khas dari berbagai negara.

Bahan-bahan ini dipilih dan disiapkan dengan cermat untuk memastikan bahwa jamaah haji mendapatkan makanan yang bergizi, lezat, dan memenuhi kebutuhan diet serta keagamaan mereka selama menjalankan ibadah haji.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler