Hamas Terima Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Israel terus melakukan pembantaian di tengah pembahasan gencatan senjata.

AP Photo/Armando Franca
Seorang wanita memegang poster meneriakkan slogan-slogan saat demonstrasi mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata di Gaza, di Lisbon, Sabtu, 10 Februari 2024.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Hamas menyatakan menerima resolusi gencatan senjata yang disepakati Dewan Keamanan PBB pada Senin (11/6/2024). Mereka menyatakan siap melakukan perundingan mengenai rincian gencatan senjata tersebut.

Baca Juga


Hal ini disampaikan pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters pada Selasa. Ia menambahkan bahwa terserah pada Washington untuk memastikan bahwa Israel mematuhi resolusi tersebut. 

“Hamas menerima resolusi dewan keamanan PBB sehubungan dengan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dan pertukaran sandera dengan tahanan yang ditahan oleh Israel,” katanya.

“Pemerintah AS menghadapi ujian nyata dalam menjalankan komitmennya dalam memaksa penjajah untuk segera mengakhiri perang dalam implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Abu Zuhri.

Presiden AS Joe Biden telah meminta Hamas untuk menerima perjanjian gencatan senjata yang didukung AS, menyusul diadopsinya resolusi Dewan Keamanan PBB. “Hamas mengatakan mereka menginginkan gencatan senjata. Kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bersungguh-sungguh,” tulisnya di X.

Hamas mengeluarkan pernyataan menyambut resolusi PBB tidak lama setelah resolusi tersebut disahkan, dan mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan mediator untuk menerapkannya.

AS telah mengklaim bahwa pemerintah Israel mengusulkan proposal gencatan senjata yang saat ini sedang dibahas, namun pernyataan publik dari anggota kunci koalisi Netanyahu, termasuk perdana menterinya sendiri, mempertanyakan komitmen mereka terhadap kesepakatan tersebut.

Israel menuding Hamas menunda-nunda menyepakati gencatan senjata yang sudah didukung sepenuhnya oleh Dewan Keamanan PBB. Namun faktanya, Israel terus melakukan pembantaian sementara dunia terus mendorong gencatan senjata.

Pada Selasa, setelah DK PBB menyepakati gencatan senjata, setidaknya delapan orang syahid, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen di Kota Gaza. Apartemen yang terletak di lingkungan Daraj di utara kota itu milik keluarga Ashour.

Sementara kantor berita WAFA melansir, Kru Pertahanan Sipil menemukan sejumlah korban pada Selasa pagi, dan pencarian masih dilakukan untuk mencari orang hilang dari reruntuhan rumah yang menjadi sasaran pemboman oleh pendudukan di lingkungan Sheikh Radwan dan Al-Daraj di Kota Gaza.

Pembantaian Israel berlanjut. baca halaman selanjutnya.

 

 

Koresponden WAFA melaporkan bahwa seorang syahid dan sejumlah korban luka ditemukan akibat pesawat pendudukan yang mengebom sebuah rumah keluarga Abu Elba di daerah Abu Iskandar di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza. Pencarian masih dilakukan untuk mencari orang hilang di bawah reruntuhan. Korban syahid dan korban luka dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Baptis di kota tersebut.

Sejumlah syuhada dan korban luka-luka juga ditemukan dari bawah reruntuhan rumah keluarga Ashour setelah menjadi sasaran pesawat pendudukan Israel di lingkungan Al-Daraj di pusat Kota Gaza, dan mereka juga dipindahkan ke Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza.

Sedangkan sejumlah warga menjadi syuhada dan lainnya terluka, pada Senin malam dan Selasa dini hari, dalam pemboman penjajah di sebelah barat kamp Nuseirat.

Sumber medis di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah mengumumkan kedatangan tiga syuhada dan sejumlah lainnya terluka ketika sebuah pesawat perang Israel mengebom sebuah rumah keluarga Al-Talbani di Al- Daerah Zawaida di Jalur Gaza tengah.

Pasukan pendudukan Israel terus melanjutkan agresi mereka di darat, laut dan udara terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 37.124 warga dan melukai 84.712 lainnya, sementara ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan.

Warga Palestina berdoa di samping jenazah kerabatnya yang syahid dalam serangan udara Israel, di luar kamar mayat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 10 Juni 2024. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Semalam  adalah malam yang mematikan bagi warga Palestina di Kota Gaza, yang mana setidaknya tiga rumah menjadi sasaran. Semua rumah ini dihuni oleh orang-orang dan tim pertahanan sipil masih mencari orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Di Rafah, setidaknya dua petani gugur setelah pasukan Israel menargetkan mereka. Menurut media Israel, empat tentara Israel juga tewas akibat ledakan di sebuah gedung jebakan.

Rafah telah menjadi medan perang selama beberapa pekan terakhir dan yang terjadi di lapangan tak begitu jelas karena telah terjadi pemadaman telekomunikasi. Tidak ada ambulans atau tim pertahanan sipil yang mampu menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan rumah. Kita tahu bahwa tentara Israel telah bergerak menuju bagian barat Rafah, di mana peluru tajam telah ditembakkan ke arah warga Palestina yang masih berlindung di sana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler