Pastikan Kualitas Makanan untuk Jamaah Haji, Kepala BPKH Tinjau Katering di Makkah
Jamaah haji dijamin mendapatkan makanan bergizi.
Oleh Karta Raharja Ucu dari Makkah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Guna memastikan kualitas makanan untuk jamaah haji 2024 Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah langsung mendatangi dapur salah satu katering Buroq Al Misk di Mekkah. Kedatangan tersebut untuk melihat suplai bumbu ke katering dan ingin melihat bagaimana proses memasaknya.
"Rasanya seperti di rumah," kata Fadlul Imansyah di Mekkah.
Fadlul tidak datang sendiri ke katering. Dia datang bersama Ketua Dewan Pengawas BPKH Firmansyah, Anggota Dewan Pengawas Heru Muara Sidik, Anggota BPKH Amri Yusuf, dan Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono.
Sesuai undang-undang, kata Fadlul, pengelolaan keuangan haji harus diinvestasikan ke sektor rill sekitar 70 persen. Dia menyebut, BPKH saat ini punya portofolio yang existing masih mayoritas di dalam bentuk surat berharga. "San saat ini hanya kurang dari 5% yang merupakan investasi yang di luar deposito," kata Fadlul.
Hal itu, kata Fadlul, sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah dan juga komisi VIII DPR RI bahwa BPKH harus ikut serta di dalam ekosistem perhajian.
"Ke depan, BPKH Limited akan dijadikan BPKH sebagai subholding company dari anak perusahaan yang akan kerja sama dengan pengusaha-pengusaha lokal Indonesia maupun Arab Saudi," ujar Fadlul.
Anak perusahaan Badan Pengelola Keuangan Haji, BPKH Limited, mengirimkan 76 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi untuk konsumsi jamaah haji Indonesia. Pengiriman bumbu dari Indonesia ini sebagai bagian program Quick Win Project dalam peningkatan layanan haji. BPKH Limited baru berdiri pada akhir kuartal pertama tahun 2023 dan perizininan untuk beroperasi penuh pada akhir tahun lalu fokus terhadap ekosistem haji dan umrah.
Fadlul menjelaskan, guna mendatangkan bahan baku ke Arab Saudi memerlukan kesepakatan di antara dua negara. "Nah, ini keliatannya kita perlu bantuan dari Kementerian Perdagangan untuk ada semacam perjanjian dengan kementerian perdagangan Saudi, agar bisa secara langsung kita suplai. Sebab, saat ini kita baru bekerja sama dengan importir, kita ini sebagai agrerator," jelas Fadlul.
Di tempat yang sama, pemilik katering Buraq Al Misk, Zaky mengaku sangat senang dengan suplai bumbu khas Indonesia yang diterimanya. Buraq Al Misk mempekerjakan 13 koki asal Indonesia.
"Masaknya menjadi lebih gampang, karena bumbu jadi. Saya senang sekali. Koki utama kami semua asal Indonesia," ujar dia.