Ini Makanan untuk Jamaah Indonesia di Armuzna Selama Puncak Haji

Jamaah akan mendapatkan 15 kali makan selama puncak haji.

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah pekerja mengepak makanan untuk didistribusikan ke jamaah haji di Makkah, Arab Saudi, Rabu (22/5/2024).
Rep: Karta Raharja Ucu Red: Hasanul Rizqa

Laporan jurnalis Republika, Karta Raharja Ucu, dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- Selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jamaah haji Indonesia akan mendapatkan makan tiga kali sehari, yakni pada pagi, siang, dan malam. Tidak hanya makanan siap saji, mereka juga akan diberikan makanan segar, kudapan atau snack, serta buah sebagai pelengkap.

Kepala Seksi Konsumsi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah, Beny Hermawan, mengungkapkan, menu untuk jamaah haji RI bervariasi. Lauk juga menyesuaikan dengan selera Nusantara.

"Jamaah akan mendapatkan 15 kali makan ya. Itu terdiri atas enam kali makanan siap saji dan sembilan kali makanan fresh. Di samping itu, jamaah juga mendapatkan satu kali snack berat di Muzdalifah dan satu kali paket kelengkapan konsumsi," kata Beny kepada Republika di Makkah, Jumat (14/6/2024).

Dia menjelaskan, terkait enam kali makanan siap saji, jamaah akan mendapatkan lauk dalam bentuk kemasan yang sudah diolah dengan baik. Adapun nasi dimasak di dapur-dapur katering yang sudah disiapkan di Arafah dan Mina.

"Hanya lauknya saja. Jadi, nanti itu nasinya tetap dibuat secara fresh di dapur, baik itu di Arafah ataupun pada saat di Mina," jelas Beny.

Menu khas Nusantara yang disiapkan dalam bentuk siap saji cukup variatif. Di antaranya adalah gulai ikan, rendang ayam, ayam saus tiram, rendang daging, rendang daging saus tiram, dan ayam asam manis.

Menurut Beny, jamaah tidak perlu khawatir karena makanan siap saji akan disuguhkan dalam kondisi hangat. Sebab, lauk akan dipanaskan selama 5-10 menit oleh petugas katering sebelum dibagikan. Begitu pula dengan nasi yang langsung ditanak di dapur-dapur katering.

Paket kudapan (snack) yang akan dibagikan di Muzdalifah terdiri atas mi instan (pop mi), roti "seven days", biskuit, kurma, agar-agar atau cupcake. Adapun paket minuman yang akan diberikan adalah jus dan air mineral.

Jamaah juga akan mendapatkan empat saset kopi, enam kantong teh celup, serta gula "tropicana" yang aman untuk diabetes. Kemudian, ada kecap dan saus mini yang menjadi paket tambahan konsumsi di Arafah dan Mina. "Termasuk perlengkapan, seperti gelas dan sendok," kata dia.

Menurut Beny, menu untuk jamaah lanjut usia (lansia) tidak berbeda dengan jamaah lain. Hal itu tidak seperti ketika pertama kali mereka tiba ke Tanah Suci.

Beny mengatakan, makanan yang disiapkan sudah diatur standarnya agar bisa dikonsumsi lansia. "Makanan daging maupun ayamnya sudah lunak. Nasinya juga," kata dia.

Puncak ibadah haji atau wukuf di Arafah akan berlangsung pada tanggal 9 Dzulhijah 1445 H. Menurut jadwal Rencana Perjalanan Haji 1445 H/2024 M yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag), momen wukuf bertepatan pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler