Sepekan, Berulang Kali Pasukan IDF Dijebak dan Diledakkan di Gaza
Lembaga pemantau perang menilai pejuang Palestina di atas angin.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Perlawanan pejuang Palestina di Jalur Gaza masih terus berlangsung di tengah bombardir tanpa henti pasukan penjajahan Israel (IDF). Dua grup pasukan penjajah disebut kembali jadi sasaran jebakan bom di Jalur Gaza.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan semalam bahwa para pejuangnya mampu meledakkan sebuah rumah dan terowongan dengan bahan peledak d, di al-Zaytun di Kota Gaza. Operasi itu diklaim menewaskan sejumlah pasukan dan membuat lainnya terluka.
Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka meledakkan sebuah rumah yang telah dipasangi jebakan, setelah sebuah pasukan membarikade diri di dalamnya, di sebelah timur lingkungan Al-Zaytoun. Mereka menambahkan bahwa pejuangnya melihat helikopter Black Hawk mendarat di sekitar rumah untuk mengevakuasi korban luka dan tewas.
Al-Qassam juga mengumumkan bahwa para pejuangnya mampu meledakkan lubang terowongan yang telah dipasangi jebakan oleh pasukan Israel, membunuh dan melukai anggotanya, di sebelah timur al-Zaytun di Kota Gaza. Brigade Al-Qassam juga mengatakan bahwa mereka menargetkan kumpulan pasukan pendudukan yang menembus timur lingkungan Al-Zaytun dengan mortir 120 mm.
Kemarin, Kamis, Al-Qassam menyiarkan adegan yang dikatakannya menunjukkan pihaknya membom pasukan pendudukan yang memasuki wilayah timur lingkungan Al-Zaytun dengan mortir. Al-Qassam juga mengatakan bahwa pihaknya juga menargetkan pasukan musuh yang ditempatkan di selatan dan barat daya lingkungan Tal Al-Sultan di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, dengan mortir.
Diumumkan juga bahwa tank Merkava Israel menjadi sasaran misil Al-Yassin 105 di Tal Al-Sultan, sebelah barat kota Rafah. Sebelumnya, Brigade Al-Qassam mengumumkan dalam video pendek terbunuhnya dua tahanan Israel dalam pemboman Israel di kota Rafah beberapa hari lalu.
Selama lebih dari delapan bulan, Israel melanjutkan perangnya di Gaza. Menurut Aljazirah Arabia, para ahli internasional menggambarkan perang pemusnahan, yang menyebabkan 37 ribu lebih orang menjadi syuhada dan puluhan ribu lainnya terluka. Serangan Israel juga menghancurkan sekitar 70 persen infrastruktur sipil, termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit. Israel terus melakukan serangan meskipun terdapat beberapa resolusi internasional dari Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional untuk menghentikan operasi militer.
Ini bukan kali pertama pasukan Israel dijebak di rumah dan diledakkan. Baru sepekan lalu, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa para pejuangnya mampu meledakkan sebuah rumah jebakan tempat pasukan Israel bersembunyi di kamp Shabura di kota Rafah, selatan Jalur Gaza. Serangan itu disebut membunuh dan melukai anggota IDF.
Pasukan penjajahan Israel mengakui empat tentara Israel tewas akibat ledakan di sebuah bangunan jebakan di Rafah, Gaza selatan pada Senin (10/6/2024) itu. Salah satu yang tewas disebut adalah komandan kompi dari Brigade Givati.
Pejuang di atas angin, baca halaman selanjutnya
Lembaga pemikir pertahanan yang berbasis di AS, Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP), mengatakan bahwa amandemen proposal gencatan senjata Hamas baru-baru ini menunjukkan bahwa kelompok bersenjata Palestina “yakin bahwa mereka menang di Jalur Gaza” .
“Pejabat senior Hamas telah berulang kali menyatakan keyakinan bahwa Hamas akan selamat dari perang, meskipun ada tekanan militer Israel,” kata ISW/CTP dalam laporan mereka di Gaza. “Pasukan Hamas di seluruh Jalur Gaza tetap efektif dalam pertempuran dan berusaha untuk membentuk kembali kekuatan mereka. Hamas juga mulai mencoba menegaskan kembali otoritas politiknya di beberapa wilayah,” kata pemantau perang.
Para pemantau juga mencatat bahwa pasukan Israel menyelesaikan operasi selama seminggu di lingkungan Zeitoun dan Sabra di Kota Gaza pada hari Kamis dan bahwa Israel kini telah “melakukan setidaknya lima operasi pembersihan berbeda” di Zeitoun sejak dimulainya perang.
Pejuang Hamas melancarkan serangan roket dan mortir terhadap pasukan Israel yang dikerahkan di sepanjang Koridor Netzarim pada hari Kamis, sementara para pejuang melakukan serangan mortir terhadap pasukan Israel yang bergerak ke arah barat Rafah.
Jihad Islam Palestina menembakkan roket ke kota-kota Ashdod dan Ashkelon di Israel, serta sejumlah kota-kota kecil di Israel, dan menyerang pasukan Israel di perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dengan Gaza.
Sementara itu, unit rudal Brigade Abu Ali Mustafa dari kelompok Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP) menargetkan kumpulan IDF di sekitar penyeberangan Karem Abu Salem di timur Rafah dengan rentetan roket 107 mm sebagai tanggapan atas kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.
Kemarin pagi, Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, menargetkan pasukan pendudukan Israel di Rafah tengah menggunakan granat anti-personel Barq. Media militer Brigade al-Quds merilis rekaman yang mendokumentasikan penargetan tentara dan peralatan Israel di kota tersebut.
Brigade Syuhada al-Aqsa yang terafiliasi dengan Fatah menargetkan pasukan pendudukan Israel di sekitar penyeberangan Karem Abu Salem, sebelah timur Rafah, dengan tembakan mortir berat.
Di Netzarim, Brigade al-Quds menargetkan pusat komando dan kendali pasukan pendudukan Israel dengan roket 107mm. Brigade Martir al-Aqsa juga menargetkan pos komando pasukan pendudukan Israel lainnya di daerah tersebut dengan beberapa mortir.
Brigade Perlawanan Nasional-Pasukan Omar al-Qasim, sayap militer Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, membenarkan bahwa mereka juga menargetkan posisi Israel di sebelah barat Netzarim dengan mortir.