Daging Kurban Bau dan tak Tahan Lama Saat Disimpan? Ini Penyebab Serta Cara Mencegahnya

Proses yang tak higienis dapat mengontaminasi daging kurban dengan bakteri dan kuman.

Republika/mgrol101
Pemberian daging kurban (ilustrasi). Terdapat beberepa penyebab daging kurban bau dan tidak lama, serta tips terbaik untuk mencegahnya.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahunnya, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha dengan melaksanakan ibadah kurban sebagai wujud ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Namun, sering kali muncul masalah mengenai daging kurban yang menjadi bau dan tidak tahan lama saat disimpan.

Baca Juga


Fenomena ini tentunya menjadi perhatian utama bagi masyarakat untuk memastikan daging kurban tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan daging kurban menjadi bau dan cepat rusak jika tidak ditangani dengan benar.

Salah satu penyebab utama adalah kebersihan selama proses penyembelihan hewan kurban. Proses yang tidak higienis dapat mengontaminasi daging dengan bakteri dan kuman yang menimbulkan bau tidak sedap.

Selain itu, penanganan awal seperti pembersihan, pemotongan, dan penyimpanan juga sangat menentukan. Penanganan yang tidak tepat, seperti penggunaan alat yang tidak steril, dapat mempercepat pembusukan. Metode penyimpanan yang kurang memadai, misalnya menyimpan daging dalam kondisi suhu yang tidak sesuai atau tidak segera menempatkannya dalam lemari pendingin, turut menjadi faktor yang mengakibatkan daging cepat bau.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah proses pemisahan daging dengan bagian lain dari tubuh hewan. Jika organ dalam, seperti jeroan, tidak dipisahkan dengan baik, maka cairan dari bagian tersebut dapat mengontaminasi daging. Hal ini berdampak pada percepatan pembusukan dan timbulnya bau anyir.

Selain itu, lamanya waktu antara penyembelihan dan penyimpanan juga harus diperhatikan. Semakin lama daging ditinggalkan pada suhu ruangan sebelum dimasukkan ke dalam lemari es, semakin besar potensi bakteri berkembang biak.

Tidak kalah penting, kondisi kemasan juga memengaruhi ketahanan daging kurban. Penggunaan plastik yang tidak berkualitas atau tidak kedap udara dapat menahan uap dan cairan yang membantu pertumbuhan bakteri dan mempercepat kerusakan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan kemasan hampa udara atau wadah tertutup rapat yang dapat mencegah kontaminasi udara.

Untuk menjaga daging kurban agar tetap segar dan awet, pastikan proses penyembelihan dilakukan secara higienis, pemisahan daging dengan organ tubuh lain dilakukan dengan tepat, dan segera simpan daging dalam suhu dingin menggunakan kemasan yang sesuai. Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, daging kurban dapat dinikmati tanpa khawatir akan bau dan pembusukan yang mempercepat kerusakan.

Berikut ini rangkuman tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kualitas daging kurban dengan optimal:

1. Pilih daging berkualitas

Langkah pertama yang sangat penting adalah memilih daging kurban yang berkualitas. Pastikan daging yang Anda terima atau beli adalah daging yang segar, belum terkontaminasi, dan dipotong dengan cara yang higienis. Daging yang berkualitas akan lebih tahan lama ketika disimpan di dalam kulkas.

2. Bersihkan daging dengan baik

Sebelum menyimpan daging kurban di kulkas, pastikan Anda membersihkannya dengan baik. Cuci daging dengan air mengalir untuk menghilangkan darah dan kotoran yang melekat. Setelah dicuci, tiriskan daging sampai benar-benar kering untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

3. Potong daging dalam ukuran kecil

Memotong daging dalam ukuran kecil akan mempermudah proses penyimpanan dan pemasakan. Selain itu, bagian-bagian kecil daging akan lebih cepat dingin dan beku ketika disimpan di kulkas, sehingga mengurangi risiko pertumbuhan bakteri.

4. Gunakan wadah bersih dan tertutup rapat

Simpan daging dalam wadah yang bersih, kering, dan tertutup rapat seperti plastik ziplock atau kontainer kedap udara. Gunakan wadah yang berkualitas untuk mencegah udara masuk yang dapat menyebabkan pembusukan dan bau tidak sedap. Labeli wadah dengan tanggal penyimpanan untuk memantau masa simpan daging.

5. Simpan pada suhu yang tepat

Pastikan suhu kulkas Anda berada pada kondisi optimal. Susunan Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan menyimpan daging di bagian paling dingin kulkas dengan suhu antara 0 derajat Celsius hingga 4 derajat Celsius. Jika Anda berniat menyimpan daging lebih lama, sebaiknya masukkan ke dalam freezer dengan suhu di bawah -18 derajat Celsius.

6. Hindari penyimpanan dalam jumlah terlalu banyak

Meskipun ingin menyimpan banyak daging sekaligus, hindari menumpuk daging dalam jumlah terlalu banyak di satu tempat. Hal ini dapat menghambat sirkulasi udara dingin di dalam kulkas atau freezer, dan menyebabkan daging tidak beku secara merata.

7. Perhatikan waktu penyimpanan

Daging segar umumnya bisa bertahan di kulkas selama tiga hingga lima hari. Jika disimpan di freezer, daging biasanya tahan hingga enam hingga 12 bulan. Namun, sangat disarankan untuk menggunakan daging lebih awal untuk menjaga kesegaran dan kualitas rasa. Daging yang tersimpan dengan baik akan tetap lezat dan siap diolah kapan saja.

*Artikel ini dibuat oleh AI dan telah diverifikasi Tim Redaksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler