Warga Gaza Sholat Idul Adha di Tengah Reruntuhan dan Tangisan untuk Para Syuhada
Israel masih terus menyerang wilayah Gaza yang diblokade
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ratusan orang di Gaza pada Ahad (16/6/2024) melaksanakan sholat Idul Adha di tengah puing-puing dan bangunan yang hancur.
Mereka melaksanakan sholat Idul Adha dalam suasana muram yang ditandai dengan berlanjutnya agresi Israel dan tidak adanya kegembiraan pada hari raya tersebut. Koresponden kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa ratusan jamaah melaksanakan sholat Idul Adha di berbagai wilayah Gaza, di atas puing-puing, di sisa-sisa bangunan mesjid, dan di tempat terbuka, sambil membawa serta anak-anak mereka.
Semangat perayaan Idul Adha yang lazim tidak ada karena agresi Israel yang tiada henti yang telah berlangsung selama sembilan bulan. Para pemimpin sholat Idul Adha menekankan pentingnya menjenguk keluarga dari kerabat mereka yang sudah meninggal, korban luka, dan narapidana untuk menjaga tali silaturahim.
Mereka menekankan perlunya memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim piatu, serta anak-anak korban luka dan tahanan. Sementara itu, lima anak termasuk di antara puluhan warga Palestina wafat dan syahid dalam serangan Israel di Gaza tengah dan selatan selama 24 jam terakhir.
Militer Israel telah memperingatkan bahwa serangan lintas batas dari Hizbullah ke Israel dapat memicu kebakaran yang lebih luas dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi Lebanon dan seluruh kawasan.
Dilansir dari laman Aljazirah pada Senin (17/6/2024), PBB menyambut baik langkah tentara Israel untuk menghentikan pertempuran di dekat rute utama di Gaza selatan selama 11 jam setiap hari untuk pengiriman bantuan. Namun PBB meminta langkah-langkah nyata Israel untuk membuka hambatan respons kemanusiaan yang sedang goyah.
Seorang tentara Israel tewas setelah sebuah bangunan jebakan meledak di Gaza selatan, sehari setelah 10 orang lainnya tewas dalam serangan tersebut.
Baca di halaman selanjutnya...
Setidaknya 37.337 orang telah wafat dan 85.299 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang rencana yang diumumkan oleh militer untuk mengadakan jeda taktis setiap hari dalam pertempuran di sepanjang salah satu jalan utama menuju Jalur Gaza untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke daerah kantong Palestina.
Militer telah mengumumkan jeda harian mulai pukul 05:00 GMT hingga 16:00 GMT di daerah penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) ke Jalan Salah al-Din dan kemudian ke utara.
“Ketika perdana (Israel) menteri mendengar laporan tentang jeda kemanusiaan selama 11 jam di pagi hari, dia menoleh ke sekretaris militernya dan menjelaskan bahwa hal ini tidak dapat diterima olehnya,” kata seorang pejabat Israel kepada kantor berita Reuters.
Militer mengklarifikasi bahwa operasi normal akan berlanjut di Rafah, fokus utama serangan yang sedang berlangsung di Gaza selatan, di mana delapan tentara Israel tewas pada Sabtu lalu.
Pasukan Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di daerah tersebut dan serangan di sana terus berlanjut pada Ahad kemarin meskipun hari itu adalah hari pertama Idul Adha, perayaan umat Islam yang paling penting tahun ini.
Serangan Israel terhadap dua rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah membuat wafat sembilan orang, termasuk enam anak-anak, menurut kantor berita negara Palestina Wafa.