Hamas Mengaku Dikibuli: Utusan Trump Ingkar Janji Buka Blokade Bantuan Gaza Usai Sandera AS Dilepas

Menurut Hamas, Steve Witkoff berjanji membuka blokade Gaza usai Edan dilepas.

AP Photo/Maya Alleruzzo
Yael Alexander memegang poster putranya, Edan, yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dalam aksi di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Februari 2025.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat senior Hamas, Basem Naim mengaku mendapatkan janji langsung dari utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff bahwa dua hari setelah sandera Edan Alexander dilepas, AS akan mewajibkan Israel untuk membuka blokade bantuan kemanusiaan masuk Gaza. Witkoff, menurut Basem, juga menjanjikan, bahwa Presiden Donald Trump juga akan membuat pernyataan resmi terkait gencatan senjata segera di Gaza dan negosiasi demi tercapainya sebuah 'gencatan senjata permanen'. 

Baca Juga


"Itu sudah disepakati," ujar Basem Naim kepda Drop Site dalam laporannya, Jumat (16/5/2025). Menurut Basem, janji itu diutarakan oleh "Witkoff sendiri".

Dalam wawancara dengan Drop Site, Basem Naim mengatakan bahwa perjanjiannya adalah, "Jika kami melepas (Edan Alexander), Trump akan berterima kasih kepada Hamas atas sikapnya, mewajibkan Israel pada hari kedua membuka blokade dan membiarkan bantuan masuk ke Gaza, dan (Trump akan) menyerukan gencatan senjata segera dan dijalankannya proses negosiasi demi mengakhiri perang."

"Dia tidak melakukan apapun soal ini," kata Naim. "Mereka melanggar kesepakatan. Mereka melempar kesepakatan itu ke tong sampah."

Gedung Putih tidak merespons permintaan konfirmasi dari Drop Site atas pernyataan Basem Naim. Pada Jumat, saat mengakhiri kunjungan kenegaraannya di Timur Tengah, Trump secara singkat mengomentari perang Gaza dan kondisi kemanusiaan yang sangat buruk akibat dari bolkade penuh Israel. Untuk 76 hari, Israel telah mencegah semua makanan, obat, air bersih, dan bahan bakar masuk Gaza. Blokade itu telah mengakibatkan mayoritas warga Gaza dalam kondisi kelaparan. 

"Kami akan melihat Gaza, dan kami harus mengurusnya." ujar Trump dalam sebuah acara di Uni Emirat Arab.

"Banyak orang kelaparan. Banyak orang. Di sana banyak hal buruk terjadi."


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler