Lontar Jumrah Lepas Dzuhur, Jamaah Lansia RI: Saya tidak Sanggup Mas..

Jamaah yang mengalami heatstroke itu lalu didudukkan di atas kursi roda.

EPA-EFE
Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jutaan jamaah haji dari berbagai negara mulai melempar jumrah sejak Ahad (16/6/2024). Pada hari pertama, jamaah dari berbagai dunia banyak melempar jumrah Aqabah di Jamarat Kubra sejak pagi hari, termasuk jamaah dari Indonesia.

Berdasarkan pantauan Republika pada Ahad (16/6/2024) pagi Waktu Arab Saudi (WAS), jamaah yang melempar jumrah ramai lancar. Namun, setelah waktu tergelincirnya matahari atau lewat waktu Dzuhur, banyak jamaah yang kelelahan. Mereka tidak sanggup lagi untuk melempar jumrah.

Salah satu jamaah asal Jakarta, Nasiman (70 tahun) tampak ringkih di lantai 3 Jamarat, tepatnya di MRC atas pos dua. Setelah keluar dari terongan Mina, ia langsung mendatangi petugas dan mengaku sudah tidak sanggup lagi berjalan."Saya tidak sanggup lagi mas, nanti dibadalkan saja," ujar Nasiman.

Baca Juga


Jamaah haji berjalan untuk melaksanakan lempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. - (EPA-EFE)


Petugas pun memintanya untuk duduk beristirahat di depan eskalator. Sebenarnya tidak bisa beristirahat di depan eskalator tersebut, tapi beruntung polisi Arab memakluminya. Mereka tampaknya juga tak tega melihat Nasimin yang kelelahan.

Tak lama kemudian, salah satu jamaah dari luar negeri tampak sempoyongan. Jamaah berkulit putih itu memiliki badan yang gempal. Ia berjalan maju mundur di depan Nasimin. Lalu, salah satu petugas haji Indonesia berteriak,

"Dia heatstroke..dia heatstroke...badannya panas. Sit down sit down," ujarnya. Namun, jamaah luar negeri itu tak mau duduk. Ia berhalusinasi dan terus mengigau.

Polisi Arab yang memakai baju loreng cokelat pun mencoba menolongnya bersama petugas haji Indonesia. Petugas haji Indonesia itu lalu mendudukkan secara paksa dan menidurkannya di lantai. Badannya yang panas terus disemprotkan dengan air oleh petugas. Sementara, polisi Arab terus mengipasinya.

Jamaah yang mengalami heatstroke itu lalu didudukkan di atas kursi roda dan dibawa ke pos kesehatan terdekat. Jamaah itu mengalami heatroke karena cuaca di Makkah sangat panas.

Cuaca panas terus menerus menerpa hingga Senin (17/6/2024) ini. Cuaca yang panas ini sangat berpotensi menyebabkan jamaah haji terkena heatstroke, yakni kondisi yang disebabkan karena suhu tubuh kita meningkat.

Jamaah RI dilarang sebelum jam 16.00 WAS...

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pun mengimbau jamaah haji Indonesia untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 atau empat sore. Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, pemerintah Arab Saudi juga telah mengeluarkan imbaun terkait hal ini.

"Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jamaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi," ujar Wibowo di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6/2024).

Ia mengungkapkan, imbauan ini dikeluarkan mengingat suhu yang tinggi serta untuk menghindari tekanan panas bagi jamaah."Di Mina saat ini suhunya mencapai 45 derajat. Ini harus jadi perhatian para jamaah untuk menghindari heatstroke," ucap Wibowo.

"Karenanya, Kementerian Haji mencegah seluruh jamaah meninggalkan Jembatan Jamarat untuk jumroh (melempar batu) pada pukul 11.00 hingga 16.00 WAS," kata dia.

Saat ini, Kementerian Haji juga menugaskan keamanan di tenda-tenda untuk mencegah jamaah berangkat sebelum pukul 16.00 WAS. Pintu-pintu maktab juga saat ini sudah ditutup, dikunci dan akan dibuka kembali setelah pukul 16.00 WAS.

PPIH juga mengimbau para jamaah yang saat ini melakukan tanazul di hotel sekitar jamarat, juga mengikuti imbauan tersebut. "Jadi, siang ini jangan keluar hotel menuju jamarat dulu. Ikut jadwalnya dengan jamaah yang ada di Mina, agar lontar jumrahnya dilaksanakan setelah pukul 16.00 WAS. Jadi keluar dari hotelnya, ya sore saja," jelas Wibowo.

"Kami berharap seluruh jamaah dapat mengikuti imbauan ini demi kemaslahatan bersama," kata dia.

Infografis jumroh - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler