Sukar Dipercaya! Teknologi Teleportasi Lelaki Misterius Era Nabi Sulaiman

Alquran memperkenalkan teleportasi lewat kisah Nabi Sulaiman.

www.loc.gov
Penggembala beristirahat di area dekat makam Nabi Sulaiman, Plain of Mizpah
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia belum dapat menciptakan teknologi teleportasi. Hanya, pengiriman benda-benda dari jarak jauh dalam sekejap itu sudah bisa kita saksikan dalam film-film fiksi ilmiah. Star Trek hingga kartun Doraemon memperkenalkan kepada kita apa dan bagaimana teleportasi tersebut. 

Baca Juga


Teknologi berbasis digital sudah menunjukkan gejala teleportasi. Kecepatan manusia berhubungan dengan manusia lain yang berada di negara nun jauh disana via internet merupakan praktik pengiriman data supercepat melalui jarak ribuan kilometer.

BACA JUGA: Kamar Barokah, Tempat Memadu Kasih Jamaah Pasutri

Saat ini pun kita bisa berkomunikasi secara digital dengan telepon seluler. Adanya teknologi meta membawa manusia ke alam baru yakni metaverse. Teknologi yang menghadirkan manusia di alam digital.

Kembali ke soal teleportasi, nenek moyang manusia dengan kecerdasannya sudah bisa melakukan hal tersebut. Hal ini sebagaimana yang dikisahkan dalam Alquran.

"Berkata Sulaiman, "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang yang berserah diri." Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin. "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. "Berkatalah seorang yang mempunyai  ilmu dari Al Kitab, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip (QS An-Naml 27:38-40).

Alquran memperkenalkan teknologi teleportasi lewat kisah Nabi Sulaiman dalam tiga ayat di atas. Dikutip dari Percikan Sains dalam Alquran karya Bambang Pranggono, kisah tersebut berawal dari laporan burung hudhud yang mengabarkan adanya ratu di Negeri Saba yang masih menyembah matahari. Ratu itu pun memiliki singgasana yang agung.

 
Teleportasi Pria Era Nabi Sulaiman - (Dok Republika)
 
Nabi Sulaiman lalu memerintahkan kepada para pembesar untuk memindahkan singgasana itu sebelum rombongan ratu tiba ke istananya. Dikisahkan, ratu harus menempuh jarak 2000 km dari Yaman ke Yerussalem. 
Ifrit, jin yang cerdik kemudian menyanggupi untuk memindahkan singgasana itu dalam tempo beberapa detik. Selama gerakan orang bangkit berdiri dari duduk. Namun, seorang manusia yang berilmu (dari Kitab Suci) menyanggupinya untuk memindahkan singgasana itu lebih cepat dalam kedipan mata. (Baca: Menghitung Kecepatan Teleportasi Jin Ifrit Versus Ahli Kitab Era Nabi Sulaiman).

Mengalahkan kekuatan gaib jin...

Muhammad Ibn Jarir at Thabary, dalam tafsirnya, menerangkan, orang berilmu tadi membaca asma Allah tertentu sehingga lebih sakti dari jin. At Thabary menyebutkan, asma yang disampaikan yakni "Ya Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang satu, tidak ada Tuhan selain Engkau, datangkan padaku singgasana itu."

Bambang Pranggono menulis, hal yang menarik adalah demo kesaktian tadi bukan mukjizat Nabi Sulaiman. Teleportasi dilakukan oleh manusia biasa yang berilmu. Manusia ini pun bisa mengalahkan kekuatan gaib dari jin.


Hingga kini, kemampuan teleportasi pada seorang ahli hikmah pada zaman Nabi Sulaiman tersebut belum bisa dicapai. Hanya, dalam buku The Stars My Destination karya A. Bester mengungkapkan, pada 2510, teleportasi manusia sudah menjadi umum. Ketika itu terjadi, alat transportasi lain menjadi usang karena manusia bisa pergi ke segala penjuru di ruang angkasa dalam seketika. 

Instant travelling dengan pikiran ini disebut dengan istilah jaunting. Maka, Bambang Pranggono pun mengajak kita bersyukur bahwa  Alquran sudah mengenalkan teleportasi lebih dulu jauh sebelum adanya penemuan ilmiah.

 

Lelaki misterius..


Pendiri Askar Kauny Ustaz Bobby Herwibowo menjelaskan, Allah SWT menghadirkan teknologi teleportasi pada seorang lelaki di zaman Nabi Sulaiman.

"Jadi maknanya teknologi manusia juga bisa melakukan itu, sekarang kalau tentang teknologi teleportasi, Allah sudah pernah menghadirkan teknologi teleportasi di dunia ini di zaman Nabi Sulaiman Alaihissalam," ujar dia beberapa waktu lalu.

Ustaz penemu metode menghafal Alquran semudah tersenyum ini menerangkan, dalam Surah An-Naml Ayat 38-40 diceritakan singgasana Ratu Balqis dipindahkan dalam sekejap. Nabi Sulaiman menantang kepada kelompok jin untuk memindahkan singgasana, Ifrit menyanggupinya dan mengatakan mampu memindahkan singgasana sebelum Nabi Sulaiman bangun dari tempat duduk. 

Penelusuran jejak Nabi Sulaiman (ilustrasi) - (republika)

Meski demikian, teknologi orang bertakwa yang mempunyai ilmu dari Kitab mengatakan bisa memindahkan singgasana sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip. Kemudian singgasana Ratu Balqis pindah ke hadapan Nabi Sulaiman.

"Kalau tadi saya bicara teknologi manusia hanya bisa mengirim softcopy dengan waktu singkat, ini cerita Nabi Sulaiman yang pindah hardcopy atau singgasana betulan yang pindah dalam waktu singkat," ujar Ustaz Bobby.

Dalam menafsirkan ayat ini, Tafsir Kementerian Agama menerangkan, pada ayat tersebut diterangkan bahwa Nabi Sulaiman belum puas dengan kesanggupan Ifrit memindahkan singgasana ratu Balqis. Nabi Sulaiman ingin agar singgasana itu sampai dalam waktu yang lebih singkat lagi.

Lalu ia meminta kepada yang hadir di hadapannya untuk melaksanakannya. Maka seorang yang telah memperoleh  ilmu dari al-Kitab menjawab, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu dalam waktu sekejap mata saja.” Apa yang dikatakan orang itu terbukti, dan singgasana ratu Balqis itu telah berada di hadapan Nabi Sulaiman. Ada pendapat yang mengatakan orang itu adalah al-Khidir. Ada juga yang mengatakan malaikat, dan ada pula yang mengatakan ia adalah Asif bin Barqiya. 

Teleportasi Isra' Miraj...


Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang ditempuh dalam waktu semalam dari Masjidil Haram di  Makkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan dari bumi menuju langit ke tujuh sampai Sidratul Muntaha.

Ustaz Bobby Herwibowo menjelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj dapat lebih mudah di pahami pada zaman sekarang. Dalam sepuluh tahun belakangan ini peristiwa Isra Miraj hampir bisa dibuktikan secara ilmiah dengan teori relativitas. Sehingga peristiwa Isra Miraj tidak lagi menjadi hal yang aneh dan mudah untuk bisa dicerna akal.

"Berdasarkan teori tentang cahaya, kecepatan yang paling tinggi adalah kecepatan cahaya, cahaya dapat menempuh perjalanan 300 ribu kilometer dalam satu detik," kata Ustaz Bobby.


Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini menjelaskan bahwa teknologi manusia bisa melakukan sesuatu yang menyerupai kecepatan cahaya. Misalnya ada dua orang sedang berada di New York dan Jakarta. Orang yang berada di Jakarta mengirim dokumen softcopy ke orang yang berada di New York. Dokumen softcopy dari Jakarta ini dalam hitungan detik sampai ke New York.

Sekitar 40 tahun yang lalu wujud komputer sangat besar, tapi dengan teknologi yang diciptakan manusia komputer bisa dibuat lebih kecil. Kemudian dibuat lebih kecil lagi menjadi laptop hingga sekarang menjadi sebuah gawai yang memiliki kemampuan seperti komputer. Sekarang gawai bisa mengirim file dengan cepat meski jaraknya sangat jauh.

Dia mengatakan, teknologi teleportasi itu diwujudkan lagi oleh Allah kepada manusia yang bertakwa. Dulu Rasulullah lebih dahsyat teleportasinya menembus tujuh lapis langit hingga ke Sidratul Muntaha, kemudian Rasulullah kembali lagi ke Bumi hanya dalam waktu kurang dari semalam. "Jadi secara ilmiah (peristiwa Isra Miraj) gampang untuk dicerna (akal) sekarang, kalau zaman dulu mungkin susah dicerna," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler