Seni dalam Pandangan Islam

Islam melalui Al-Quran sangat menghargai seni.

retizen /Siti Afifah
.
Rep: Siti Afifah Red: Retizen

Pada era modern sekarang jadwal hidup manusia sehari-hari diintervensi dan dipadati oleh program- program hiburan yang tidak lain adalah berupa seni yang merupakan hasil karya kreativitas manusia, seperti musik, drama, tari, dan lain-lain. Islam memandang seni sebagai suatu hal yang bisa diukur halal, haram ataupun mubah. Bagi mereka yang memandang seni dari sisi ideologis, mereka akan memandang seni yang dihasilkan dari hasil karya manusia itu adalah haram untuk dinikmati dan disajikan ke masyarakat, karena menurut mereka semua itu dianggap mengganggu Kekhusu‟an beribadah.


10 Bagi Mereka yang mengatakan halal adalah tipe pemikiran dan jalan hidup Yang bersifat materialistik, dimana ia bisa dengan mudah terbawa oleh Hangar bingar dunia hiburan dan melupakan apa sesungguhnya esensi Dari hiburan dan kesenian itu sendiri. Dan sebagian mereka Mengatakan mubah yaitu mereka yang bersikap hati-hati dengan apa Yang mereka nikmati dari seni tersebut. Islam melalui Al-Qur‟an sangat menghargai seni. Allah SWT mengajak umatnya untuk memandang seluruh alam jagad raya ini yang telah diciptakan dengan serasi dan indah.

Seperti dalam Surat Al-Qaf ayat 6yang artinya “Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam jagad raya ini sebagai hiasan yang indah untuk dapat dinikmati oleh umatnya. Manusia memandangnya untuk dinikmati dan melukiskan keindahannya sesuai dengan subjektivitas perasaannya masing-masing. Hasil perwujudan seni Islam dibentuk oleh karakteristik tertentu, di antaranya adalah estetika dan kreatifitas. Menurut penilaian Islam bahwa segala bentuk seni Selain merupakan karya Ibadah (pengabdian kepada Allah) juga Mengandung dan mengungkapkan Keindahan.

Salah satu karakeristik lain dalam bentuk seni Islam adalah kreatifitas yang berkaitain erat dengan estetika, dan sangat tergantung pada kesadaran pribadi seniman. Estetis dan kreatifitas merupakan syarat mutlak sebuah karya seni, sehingga bagi seorang seniman Muslim selain telah menciptakan karya seni yang bermanfaat dan indah sekaligus dia telah menjalankan ibadahnya.

Sebagai satu kesatuan integral seni terdiri dari empat komponen esensial, yaitu karya seni (wujud, benda) kerja cipta seni (proses penciptaan), cita cipta seni (pandangan, konsep, gagasan) dan dasar tujuan seni (ibadah, manfaat, etis, logis, estetis). Keempat komponen tersebut berkesusaian dengan kategori- kategori integralis seperti materi, energi, informasi dan nilainilai. Dengan demikian pada hakekatnya seni adalah dialog intersubyektif (hablumminallah) dan kosubyektif (hablumminannas).

sumber : https://retizen.id/posts/315405/seni-dalam-pandangan-islam
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler