Buntut Ricuh Lentera Festival di Tangerang, Musisi Serukan Gerakan 'Justice for Vendor'

Properti milik vendor di Lentera Festival dirusak oleh oknum penonton yang kecewa.

Dok. Instagram/@lentera.festival
Panggung Lentera Festival sebelum kericuhan. Gerakan Justice for Vendor ramai disuarakan warganet sebagai bentuk kepedulian terhadap para vendor Lentera Festival yang mengalami kerugian. (ilustrasi)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Justice for Vendor ramai disuarakan warganet sebagai bentuk kepedulian terhadap para vendor Lentera Festival yang mengalami kerugian. Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa penonton yang kecewa atas gagalnya acara musik tersebut meluapkan amarahnya dengan membakar sound system hingga properti panggung lainnya.

Baca Juga


Kampanye Justice for Vendor kini telah dibagikan oleh lebih dari 20 ribu pengguna Instagram. Gerakan itu menampilkan animasi yang menggambarkan kericuhan pada Ahad (23/6/2024) malam di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dengan api yang berkobar di atas panggung dan penonton yang ricuh.

Grup musik Guyon Waton ikut membagikan Justice for Vendor di Story akun Instagram resminya. Grup musik dangdut asal Yogyakarta tersebut menjadi salah satu musisi yang dijadwalkan tampil di Lentera Festival, namun akhirnya batal.

Sebelumnya, Guyon Waton juga sempat meminta maaf kepada penonton yang terlanjur membayar tiket Lentera Festival. “Kami minta maaf, temen-temen Tangerang. Untuk kepastian acara Lentera Festival 2024, kami masih menunggu pihak panitia untuk melaksanakan dan menyelesaikan kewajiban administrasinya kepada kami dan NDXAKA,” kata Guyon waton dalam unggahan Instagramnya.

Vokalis band Armada, Rizal, turut menyuarakan keprihatinannya terhadap kericuhan di Lentera Festival. Dalam unggahannya di akun Instagram, Rizal meminta penonton untuk lebih bijak dengan tidak meluapkan amarah kepada vendor.

“Tolonglah, panitia acara sama vendor itu beda. Kalau kecewa dengan panitianya, jangan vendor yang dijadikan sasaran. Mereka juga korban, mereka hanya penyedia alat-alat dan kelengkapan untuk acara. Mereka juga belum tentu sudah dibayar lunas, mereka juga mengalami kerugian. Kalau mau marah boleh, tapi jangan anarkis. Jangan sambil dibakar,” tegas Rizal Armada dalam unggahannya, dikutip Selasa (25/6/2024).

Sementara itu, kerugian yang dialami pihak vendor Lentera Festival dilaporkan mencapai miliaran rupiah. Dikutip dari akun Instragram @soundtainment, para vendor mendesak aparat kepolisian untuk menangkap panitia yang membawa kabur uang konser. Selain itu, para vendor juga mendesak polisi untuk mengamankan para penonton yang menjadi pelaku penjarahan properti milik vendor.

“Karena vendor juga menjadi korban pihak EO bodong. Mohon bantuanya @guyonwatonofficial dan @ndxakatv selaku pengisi acara di Lentera Festival agar bisa menyuarakan pergerakan ini. Jangan Cuma minta dibayar lunas aja selaku musisi tetapi harus peduli terhadap kerugian pihak vendor,” kata keterangan di unggahan @soundtainment.

Lentera Festival yang digelar di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Ahad (23/6/2024) malam dijadwalkan menghadirkan sejumlah musisi seperti Guyon Waton dan NDX AKA. Namun karena panitia gagal bayar, akhirnya Guyon Waton dan NDX AKA memutuskan untuk tidak tampil di konser tersebut. Dalam sebuah pernyataan di Instagram Lentera Festival, penyelenggara mengatakan bahwa uang senilai ratusan juta telah dibawa kabur oleh oknum panitia bernama Muhammad Dian Permana Angga.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler