Grace Natalie Bantah Presiden Jokowi Sodorkan Kaesang Maju di Jakarta

Pak Presiden tidak ikut campur terkait dengan pilkada di mana pun.

Republika/Iman Firmansyah
Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie Louisa.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie Louisa membantah kabar yang menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sengaja menyodorkan nama putranya, Kaesang Pangarep kepada partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), khususnya Jakarta.

Baca Juga


"Tidak benar itu Pak Presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. Pak Presiden tidak ikut campur terkait dengan pilkada di mana pun. Persoalan pilkada adalah ranah partai," kata Grace melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Grace mengatakan, Presiden Jokowi saat ini fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan sampai Oktober 2024. "Urusan pencalonan pilkada, bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya di situ, diskusinya di situ, bukan di presiden," ujar mantan ketua umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang yang merupakan ketua umum DPP PSI kepada partai-partai politik untuk diusung pada Pilkada Jakarta. Kaesang diisukan ingin dipasangkan dengan mantan gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta menyatakan, bakal ada kejutan pada Agustus 2024 terkait dengan nama bakal calon gubernur pada Pilgub Jakarta. Karena itu, PSI tidak mau terburu-buru mengusung calon sekarang.

"Calon tentu saja masih sangat dinamis, seperti yang disampaikan Ketum Mas Kaesang di banyak pertemuan, yaitu tunggu kejutannya pada bulan Agustus," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina dalam kunjungan ke Gedung Akademi Bela Negara (ABN) Nasdem, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).

Elva menjelaskan, PSI masih menjaring pihak potensial untuk bisa menyelesaikan masalah Jakarta yang sudah menahun. Di antaranya, isu kemacetan, darurat sampah di Jakarta, dan masalah kesejahteraan masyarakat, khususnya masalah bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler