Berburu Berkah Rasulullah SAW

Para sahabat Rasulullah lakukan hal-hal ini untuk mendapatkan keberkahan (tabarruk).

dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sahabat dan generasi sesudahnya melakukan berbagai cara untuk mendapatkan barang milik Nabi Muhammad SAW, yakni sesudah beliau wafat. Sebab, mereka berharap keberkahan (tabarruk).

Baca Juga


Anas RA bercerita bagaimana para sahabat ber-tabarruk dengan rambut Rasulullah SAW. Ia mengaku pernah melihat Nabi SAW sedang dicukur rambutnya, sementara sejumlah sahabat mengitarinya. Mereka tidak menghendaki satu helai pun dari rambut Rasulullah SAW terjatuh kecuali telah berada di tangan seseorang (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).

Ada juga kisah dari Abdul hamid bin Ja’far yang mengatakan, Khalid bin Walid kehilangan kopiah saat peperangan Yarmuk. Ia meminta seseorang untuk mencarikan kopiah tersebut. Beruntung, benda ini berhasil ditemukan.

Kemudian, Khalid bercerita, sewaktu Rasulullah SAW berhaji, beliau mencukur rambutnya. Maka orang-orang berebut potongan rambut beliau.

Waktu itu, Khalid bisa mendahului dan mendapat beberapa helai dari rambut ubun-ubun Nabi SAW. Lantas, ia meletakkan rambut tersebut di kopiah miliknya.

Para sahabat juga ber-tabarruk dengan sisa air wudhu Rasulullah. Aun bin Abi juhaifah menceritakan dari ayahnya, sebagai berikut.

“Aku mendatangi Rasulullah SAW sewaktu beliau ada di Kubah Hamra’ dari Adam. Aku juga melihat Bilal membawa air bekas wudhu Rasulullah SAW dan orang-orang berebut mendapatkannya. Orang yang mendapatkan air bekas wudhu itu mengusapkannya ke tubuhnya, sedangkan yang tidak mendapatkannya, mengambil dari tangan temannya yang basah” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Ada pula sahabat yang ber-tabarruk dengan keringat Rasulullah SAW. Anas bin Malik menyebutkan, Nabi SAW pernah berada di rumah Umi Sulaim dan tidur di ranjangnya, yakni ketika perempuan tersebut tidak ada di rumah.

Umi Sulaim kemudian diberi kabar bahwa Rasulullah SAW tidur di rumahnya. Maka, datanglah Umi Sulaim dan mendapati Nabi SAW berkeringat. Tetes air keringat beliau itu mengumpul di alas ranjang yang terbuat dari kulit.

Umi Sulaim mengelap air keringat Nabi SAW itu, lalu memerasnya dan memasukkan air keringat ini ke dalam botol. Sejurus kemudian, Rasulullah SAW pun terbangun dan bertanya, apa yang dikerjakan oleh Umi Sulaim.

Wanita ini menjawab bahwa dirinya mengharapkan berkah Rasulullah SAW untuk anak-anaknya. Beliau berkata, “Engkau benar” (HR Muslim dan Ahmad).

Para sahabat juga ber-tabarruk dengan barang-barang yang pernah digunakan Rasulullah SAW. Abu Barda meriwayatkan bahwa Abdullah bin Salam berkata padanya terkait gelas Nabi SAW.

Saat iu, Abdullah bin Salam menawarkan Abu Barda minum dari gelas yang pernah Rasul SAW gunakan. Gelas yang sama sampai ke tangan khalifah Bani Umayyah, Umar bin Abdul Aziz, dan ia tetap menggunakannya.

Ketika ‘Abdullah bin Anis kembali dari suatu peperangan setelah membunuh Khalid bin Sufyan, Rasulullah SAW memberikan hadiah kepadanya. Pemberian itu berupa sebuah tongkat.

Nabi SAW bersabda, “Itu akan menjadi tanda di antara kau dan aku pada hari kebangkitan.”

Setelah itu, ‘Abdullah bin Anis tidak pernah berpisah dari tongkat itu. Bahkan, benda tersebut ikut dikubur dengannya setelah wafatnya (HR Ahmad dan al-Waqidi).

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, Asma’ binti Abu Bakr pernah menunjukkan kepada bekas budaknya, Abdulah, jubah Rasulullah SAW yang terbuat dari kain Persia.

Asma' berkata, "Ini adalah jubah Rasulullah yang disimpan 'Aisyah hingga wafatnya, lalu aku yang menyimpannya. Nabi dulu biasa memakainya, dan kami mencucinya untuk orang yang sakit hingga mereka dapat sembuh karenanya."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler