Ditemukan dalam Mulut Terlakban, Ini Pesan Terakhir Korban Gantung Diri di Flyover Cimindi

Evakuasi pria gantung diri di Flyover Cimindi berlangsung 10 menit.

M Fauzi Ridwan
Tim Inafis Polrestabes Bandung melakukan olah tempat kejadian perkara kasus seorang pria tergantung seutas tali tambang di Flyover Cimindi, Kota Cimahi, Jumat (28/6/2024).
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pria yang gantung diri di Flyover Cimindi, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024) dini hari ditemukan dalam keadaan mulut terlakban. Selain itu, di dekat lokasi kejadian terdapat pesan wasiat yang diduga ditinggalkan oleh pria tersebut.

Pesan tersebut yang beredar di media sosial berisi tulisan agar mayat pria tersebut dibawa ke Rumah Sakit Immanuel. Tulisan tersebut pun menyebutkan dua orang nama yang diduga kedua orang tuanya.

Baca Juga



Harmoko petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Bandung mengatakan petugas mendapati informasi dari PMI Cimahi tentang seorang pria gantung diri di Flyover Cimindi, Jumat (28/6/2024) sekitar pukul 06.30 WIB. Ia bersama regu tim yang dipimpin komandan regu Diki menuju lokasi untuk evakuasi.

Harmoko mengatakan ditunjuk sebagai eksekutor penyelamat untuk mengevakuasi mayat pria tersebut. Tiba di lokasi, ia melihat mulut korban terlakban dan terdapat tulisan wasiat pada potongan karton dan puntung rokok.

"Saya melihat awal lakban dan wasiat tulisan di potongan karton dan puntung rokok, saya melihat tali tambang tiga untai," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (28/6/2024).

Ia mengatakan posisi tali mengikat ke pembatas jalan Flyover Cimindi. Kurang lebih panjang tali tambang tersebut sekitar dua meter.

Setelah tim Inafis Polrestabes Bandung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Harmoko langsung melakukan evakuasi. Petugas lain berkoordinasi dengan PT KAI untuk menunda terlebih dahulu perjalanan kereta Padalarang ke Bandung.

"Evakuasi sendiri 10 menit, saya sendiri menggunakan tali safety ke korban," kata dia.

Ia mengaku evakuasi mayat pria di Flyover Cimindi merupakan yang kesekian kali. Dengan kondisi itu, Harmoko mengaku sudah terbiasa. Apalagi, ia telah dibekali materi psikologi dan mental saat menangani kedaruratan.

"Kalau misalnya saya pribadi bukan sekali untuk melakukan penyelamatan dari saya bekerja di Diskar tahun 2017 itu mungkin lebih dari 10 yang beberapa ingat kalau lebih serem, lebih serem yang lain," kata dia.

Terkait identitas pria tersebut, ia mengaku tidak mengetahui lebih mendalam. Sebab fokus di bagian evakuasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler