In Picture: Alih Fungsi Lahan di Kawasan Bandung Utara

Alih fungsi lahan di KBU 10 tahun terakhir diperkirakan telah mencapai 200 hektare

Pembangunan sebuah vila terlihat dari Desa Langensari, Kawasan Bandung Utara (KBU), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat mendesak agar pemberian izin usaha serta pembangunan baru di KBU segera dihentikan karena dalam 10 tahun terakhir degradasi atau alih fungsi lahan di KBU diperkirakan telah mencapai 200 hektare, atau pertahunnya terhitung seluas 10-20 hektare.

Aktivitas petani di lahan resapan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian di Desa Langensari, Kawasan Bandung Utara (KBU), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat mendesak agar pemberian izin usaha serta pembangunan baru di KBU segera dihentikan karena dalam 10 tahun terakhir degradasi atau alih fungsi lahan di KBU diperkirakan telah mencapai 200 hektare, atau pertahunnya terhitung seluas 10-20 hektare.

Lansekap hutan dengan latar belakang perhotelan terlihat dari Desa Mekarwangi, Kawasan Bandung Utara (KBU), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat mendesak agar pemberian izin usaha serta pembangunan baru di KBU segera dihentikan karena dalam 10 tahun terakhir degradasi atau alih fungsi lahan di KBU diperkirakan telah mencapai 200 hektare, atau pertahunnya terhitung seluas 10-20 hektare.

Red: Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Aktivitas petani di lahan resapan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian di Desa Langensari, Kawasan Bandung Utara (KBU), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).


Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat mendesak agar pemberian izin usaha serta pembangunan baru di KBU segera dihentikan karena dalam 10 tahun terakhir degradasi atau alih fungsi lahan di KBU diperkirakan telah mencapai 200 hektare, atau pertahunnya terhitung seluas 10-20 hektare.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler